Menteri Agama Pastikan Perang Israel Vs Iran Tak Pengaruhi Pemulangan Jemaah Haji

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 16 Juni 2025 | 11:41 WIB
Menteri Agama Pastikan Perang Israel Vs Iran Tak Pengaruhi Pemulangan Jemaah Haji
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan perang yang terjadi di Timur Tengah, antara Iran versus Israel tidak berpengaruh kepada kepulangan jemaah haji asal Indonesia. [ANTARA FOTO/Andika Wahyu/foc]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pecahnya perang antara Iran dengan Israel yang semakin gencar di Timur Tengah dalam beberapa Waktu belakangan dipastikan tidak akan mengganggu kepulangan Jemaah haji asal Indonesia ke tanah air.

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan bahwa perang Iran dengan Israel tidak ada relevansinya dengan kepulangan Jemaah haji asal Indonesia pada pemulangan haji musim ini.

"Israel di sini tidak ada relevansinya. Tidak ada keterlambatan (jadwal penerbangan) gara-gara perang Israel-Iran," katanya di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi pada Minggu 15 Juni 2025.

Lebih lanjut Nasaruddin mengatakan bahwa hingga saat ini perjalanan penerbangan haji ke Tanah Air berjalan lancar, meski ada satu penerbangan terlambat.

"Baru satu kali mengalami kemunduran kurang dari 6 jam, tapi kita kompensasikan dengan pemberian makanan," tuturnya.

Untuk diketahui, penerbangan yang sedianya mengangkut jemaah haji Kloter Kertajati 01 atau KJT-01 sempat terlambat karena mengalami penyesuaian jadwal penerbangan, pada Kamis 12 Juni 2025 malam.

Merespons hal tersebut, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Bandara langsung membantu pendampingan dan advokasi kepada para jemaah.

Jemaah haji yang akan terbang ke Bandara Kertajati tersebut terbang dengan menggunakan Saudi Airlines dengan kode penerbangan Saudia SV 5296 yang membawa 445 jemaah, terdiri dari 203 laki-laki dan 242 perempuan.

Semula penerbangan dijadwalkan pada jam 19.15 Waktu Arab Saudi (WAS), namun mundur lebih dari enam jam karena kendala teknis.

Baca Juga: Menag Bantah Ada Pungli Saat Safari Wukuf: Itu Soal Badal Haji

Sementara itu, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menjamin bahwa Jemaah asal Iran yang akan Kembali ke negaranya dijamin keselamatannya oleh Pemerintah Saudi.

Sebelumnya, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq Al-Rabiah, telah berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan Kepala Organisasi Haji dan Ziarah Iran, Dr Alireza Bayat pada Minggu 15 Juni 2025.

Dikutip dari Saudi Gazette, Al-Rabiah meyakinkan Bayat bahwa pihaknya menjaga keselamatan dan kelancaran pelaksanaan rencana pemulangan jemaah pada seluruh tahap kepulangan Jemaah haji asal Negeri Para Mullah tersebut.

Al Rabiah menjaminnya mulai keberangkatan dari Mekkah dan Madinah melalui Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah dan Bandara Internasional Pangeran Mohammed bin Abdulaziz di Madinah, hingga ke perbatasan Jadidat Arar.

Jaminan dari Pemerintah Saudi tersebut disambut positif Bayat. Ia kemudian menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang mendalam kepada Raja dan Putra Mahkota atas perhatian dan kepedulian yang diberikan kepada para jemaah Iran selama berada di Kerajaan Arab Saudi.

Inisiatif Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dalam menjamin kepulangan jemaah Iran secara aman merupakan pelaksanaan dari arahan Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman.

Selain itu, juga berdasarkan rekomendasi Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk memfasilitasi seluruh kebutuhan jemaah Iran dan memastikan penyediaan semua layanan yang diperlukan hingga mereka dapat kembali ke tanah air dengan selamat untuk berkumpul kembali bersama keluarga.

Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah. [Media Center Haji 2024]
Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah menjamin pemulangan jemaah haji asal Iran yang saat ini negerinya sedang berperang melawan Israel. [Media Center Haji 2024]

Kelompok pertama jemaah haji asal Iran telah diberangkatkan pada hari Minggu, sebagai bagian dari rencana implementasi yang diawasi langsung oleh Kementerian Haji dan Umrah dan dipantau oleh pusat operasi khusus yang memberikan pelayanan dan perhatian kepada jemaah hingga saat keberangkatan mereka.

Untuk diketahui, pemicu perang tersebut dimulai saat Israel melakukan serangan militer ke Iran pada Jumat 13 Juni 2025 dini hari waktu setempat.

Serangan tersebut menarget sejumlah sasaran, seperti situs nuklir Iran di Teheran. Bahkan, media lokal Iran melaporkan bahwa serangan itu juga menewaskan komandan Garda Revolusi Iran Hossein Salami.

Provokasi yang dilakukan negara bintang daud itu diikuti dengan penutupan ruang udara untuk transportasi komersil sebagai upaya mewaspadai serangan balasan Iran.

"Sesuai dengan kewenangannya berdasarkan Undang-Undang Pertahanan Sipil, Menteri Pertahanan Israel Katz kini telah menandatangani perintah khusus, yang menurutnya keadaan darurat khusus akan diberlakukan di dalam negeri di seluruh Negara Israel," mengutip AFP.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei tak tinggal diam. Dengan memperingatkan bakal ada serangan balasan kepada Israel usai sejumlah fasilitas nuklir dan militernya diserang.

Bahkan, Khamenei mewanti-wanti Israel akan menghadapi nasib yang menyakitkan.

"Rezim Zionis, pada dini hari ini, membuka tangannya yang kotor dan berdarah untuk melakukan kejahatan di negara kita tercinta dan memperlihatkan sifat jahatnya lebih dari sebelumnya dengan menyerang pusat-pusat permukiman," kata Khamenei dilansir Al Jazeera.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI