Suara.com - Warga Israel dilanda ketakutan usai Iran terus membombardir negara mereka dengan serangan rudal bertubi-tubi.
Berbagai cara dilakukan warga Israel untuk bertahan hidup di tengah-tengah kondisi negara yang tengah memanas.
Sebagian warga Israel memilih untuk bersembunyi di bawah bunker yang konon aman dari serangan rudal Iran, namun tak sedikit juga yang memilih untuk mengungsi ke negara lain demi mendapatkan tempat yang lebih aman.
Mengutip The New Arab, ratusan warga Israel diam-diam meninggalkan negara itu dengan kapal pesiar.
Hal itu dilakukan usai pemerintah memerintahkan maskapai penerbangan untuk tidak mengizinkan warganya pergi karena perang dengan Iran semakin memanas.
Kapal pesiar berangkat dari beberapa marina di sepanjang pantai Israel, termasuk Herzliya, Haifa, dan Ashkelon, menawarkan rute pelarian rahasia ke Siprus dan menuju Eropa.
Harian Israel Haaretz melaporkan bahwa sekelompok orang membentuk komunitas daring untuk mengoordinasikan rute pelarian alternatif melalui laut.
Inisiatif ini muncul setelah pemerintah Tel Aviv memerintahkan penghentian semua penerbangan domestik keluar, dengan alasan menghindari kepadatan di bandara.

Keputusan ini memicu kekhawatiran publik dan mendorong pencarian jalur evakuasi lain, termasuk jalur laut.
Baca Juga: Warga Israel Larang Orang Afrika Masuk Bunker: Ini Khusus Bangsa Yahudi
Banyak warga yang memilih pergi dari Israel enggan mengungkapkan identitas mereka, namun mengaku tidak memiliki pilihan lain.
Marina Herzliya kini menjadi pusat keberangkatan utama. Sejak dini hari, individu, pasangan, dan keluarga telah terlihat tiba dengan membawa koper, menaiki kapal pesiar yang menuju Siprus.
Dari sana, mereka berencana untuk melanjutkan ke tujuan sejauh Portugal dan Italia.
Sementara itu dilihat dari unggahan yang dibagikan akun Instagram @eye.on.palestine, warga Israel yang tiba di Siprus disambut oleh warga setempat dengan yel-yel dukungan terhadap Palestina.
“Orang-orang Israel yang tiba di Siprus disambut oleh nyanyian pro Palestina oleh penduduk setempat begitu mereka tiba di pantai,” tulis akun tersebut dikutip pada Minggu, 22 Juni 2025.
“Palestine will be free,” demikian yel-yel yang digaungkan warga setempat terhadap warga Israel yang baru saja tiba.
Beberapa warga Israel tampak berlalu begitu saja tanpa memedulikan sorakan dari warga Siprus, namun sebagian lainnya tanpa rasa malu justru melambai-lambaikan tangan ke warga setempat.
Momen warga Israel yang disambut dengan yel-yel Palestina saat tiba di Siprus itu mendatangkan berbagai reaksi dari netizen di unggahan tersebut.
“Kami dari Siprus, kami berdiri di sini bersama Palestina,” tulis akun @kalyp***.
“Jagalah tanahmu Siprus, mungkin tanah kau akan menjadi tanah mereka selanjutnya,” ujar akun @mr.ash***.
“Harusnya orang-orang Siprus itu langsung tembak mereka,” kata akun @xaah***.
“Usir saja zionis itu ke planet lain,” komen akun @alex***.
Ancaman Serangan kepada Warga Israel di Siprus
Mengutip The New Indian Express, Israel mengklaim bahwa rencana Iran untuk menyerang warga negara Israel di Siprus telah digagalkan pada Sabtu, 21 Juni 2025,
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menyatakan di platform X bahwa Garda Revolusi Iran berupaya menyerang warga Israel di Siprus, lokasi yang saat ini menjadi titik transit penting bagi ribuan orang yang menunggu pemulangan atau telah meninggalkan Israel.
"Berkat otoritas keamanan Siprus, bekerja sama dengan dinas keamanan Israel, serangan teror itu berhasil digagalkan," tulis Saar.
Media Siprus mengatakan tersangka yang ditangkap pada hari Sabtu adalah keturunan Azeri, yang merupakan kelompok etnis yang ada di Azerbaijan dan Iran barat laut, dan telah memasuki Siprus dengan menyamar sebagai turis.
Kontributor : Rizka Utami