Bagi Indonesia, dampaknya bisa sangat terasa. Dari membengkaknya subsidi energi di APBN, kenaikan harga BBM, hingga inflasi yang menggerus daya beli masyarakat. Tak hanya itu, pasokan LPG yang sebagian besar diimpor dari Qatar dan Uni Emirat Arab juga bisa terganggu.
"Peningkatan biaya logistik juga akan terjadi jika Indonesia harus mencari jalur alternatif untuk suplai energi,” ujar TB Hasanuddin.
Situasi ini menjadi pengingat bahwa ketergantungan pada satu sumber energi, terutama dari wilayah konflik, bisa menjadi kerentanan strategis. Dalam kondisi seperti ini, EBT bukan hanya pilihan yang ramah lingkungan, tapi juga strategi pertahanan energi yang cerdas dan mendesak.