Suara.com - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengklaim bahwa fasilitas Sekolah Rakyat, untuk siswa kelompok miskin, tidak akan kalah dengan Sekolah Garuda yang diperuntukan bagi siswa berprestasi akademik.
Gus Ipul menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan pembangunan gedung permanen untuk Sekolah Rakyat yang akan mulai 2026.
Setiap sekolah ditargetkan cukup untuk menampung seribu siswa dari tingkat SD sampai SMA.
"InsyaAllah tahun depan akan dibangunkan gedung sekolah oleh Presiden Prabowo yang bisa menampung seribu siswa SD, SMP, dan SMA sekaligus ada asramanya di mana insyaAllah dalam gedung sekolah itu akan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya," kata Gus Ipul di Jakarta, Rabu (25/6/2025).
"Intinya insyaAllah sekolah rakyat fasilitasnya juga tidak kalah dengan fasilitas sekolah garuda atau sekolah rintisan," tuturnya.
Sesuai dengan tujuan awal untuk memuliakan masyarakat miskin dan miskin ekstrem, Gus Ipul memastikan bahwa Sekolah Rakyat akan dilengkapi dengan sejumlah sarana dan prasarana memadai.
Berdasarkan standar yang ditetapkan pemerintah, Sekolah Rakyat hamya boleh dibangun di atas lahan minimal 5 hektare agar fasilitasnya cukup.
![Ruang Kelas Sekolah Rakyat akan dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dalam sekolah tersebut. [Suara.com/Lilis]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/25/57204-ruang-kelas-sekolah-rakyat.jpg)
Selain itu, para siswa nantinya juga akan dibekali gawai tablet untuk setiap siswa.
"Semua dapat tablet, satu orang (siswa) dapat," ungkap Gus Ipul.
Baca Juga: Masuk Sekolah Rakyat, KJP dan PKH Auto Hangus? Ini Kata Kemensos
Untuk saat ini, Gedung Pusdiklat Kesos di Margaguna, Jakarta Selatan menjadi salah satu bangunan yang akan beralih fungsi menjadi Sekolah Rakyat.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, area itu terdiri dari berbagai gedung yang akan digunakan sebagai ruang kelas, laboratorium, lapangan, aula, asrama siswa, asrama guru, serta ruangan kepala sekolah.
Untuk sementara, Sekolah Rakyat Margaguna itu terdapat kurang lebih enam kelas yang masing-masing untuk menampung 25 siswa.
Selain ada meja dan bangku tunggal, ruang kelas itu juga dilengkapi dengan kipas angin dan AC.

Sementara itu, tiap kamar siswa terdiri dari tiga ranjang dengan kamar mandi di dalam dan dilengkapi dengan pendingin ruangan atau AC.
Hingga Rabu (25/6/2025), proses renovasi gedung tersebut belum selesai. Sehingga belum nampak fasilitas penunjang sekolah yang ada di setiap ruangan.
Sekolah Rakyat Bukan untuk Siswa Pintar
Hal mendasar yang membedakan dengan Sekolah Garuda, Gus Ipul menyebutkan kalau Sekolah Rakyat bukan diperuntukan bagi siswa pintar akademik. Sehingga tidak ada tes akademik untuk proses seleksi sekolah tersebut.
“Sekolah ini bukan untuk anak yang pintar secara akademik, tapi untuk anak-anak yang selama ini terhambat aksesnya ke pendidikan. Tidak ada tes akademik. Tesnya hanya administrasi dan kesehatan. Ini selektif, tapi adil,” tegasnya.
Ia menambahkan, Sekolah Rakyat tidak hanya akan mencetak anak-anak cerdas, tapi juga membentuk karakter dan jati diri yang kuat. Lulusan sekolah ini diharapkan menjadi generasi emas Indonesia 2045 yang tangguh, percaya diri, dan tetap bangga terhadap orangtuanya.
“Pendidikan itu harus sesuai bakat. Anak-anak tidak bisa disamakan. Burung jangan disuruh berenang, ikan jangan disuruh terbang. Maka Sekolah Rakyat akan memfasilitasi anak-anak sesuai keunggulannya, entah jadi pedagang, guru, chef, atau apa pun,” jelasnya.
Sekolah Rakyat adalah sekolah gratis berkonsep asrama yang digagas Presiden Prabowo khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Tujuannya untuk memberikan akses pendidikan berkualitas dan berkarakter untuk memutus mata rantai kemiskinan.
![Asrama Guru Sekolah Rakyat yang berada di Gedung Pusdiklat Kesos di Margaguna, Jakarta Selatan. [Suara.com/Lilis]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/25/98136-asrama-guru-sekolah-rakyat.jpg)
Dalam skema pengentasan kemiskinan ini, orang tua siswa juga dilibatkan. Mereka akan mendapat program pemberdayaan dan rumahnya yang tak layak huni bakal diperbaiki.
Untuk tahap pertama sekolah rakyat di 100 titik yang dijadwalkan diluncurkan pada tahun ajaran baru mendatang, sebanyak 9.755 siswa telah terdata.
Dalam perencanaan seluruh siswa tahap pertama memulai masa orientasi pada 14 Juli 2025 dan langsung tinggal di asrama yang sudah dilengkapi fasilitas mumpuni.
Dengan tambahan 100 titik baru sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Kemensos menargetkan total siswa yang belajar di Sekolah Rakyat tahun ini mencapai lebih dari 20 ribu orang, didukung oleh 2.180 guru dan 4.069 tenaga kependidikan.