Selain itu, ia juga dikenal sebagai seorang penampil pole dance atau tari tiang, sebuah bentuk seni pertunjukan yang menuntut kekuatan tubuh, keseimbangan, dan ketekunan.
Di akun Instagram pribadinya, Juliana kerap membagikan momen-momen dirinya saat menari tiang atau menikmati suasana tempat-tempat eksotis yang ia kunjungi.
Tidak hanya tampil percaya diri, Juliana juga menunjukkan dedikasi pada gaya hidup sehat dan aktif, mencerminkan karakter yang berani dan penuh determinasi.
Perjalanan Keliling Asia: Mimpi yang Jadi Kenyataan
Sejak Februari 2025, Juliana memulai perjalanan backpacking keliling Asia, sebuah mimpi lama yang akhirnya ia wujudkan. Negara-negara yang telah ia kunjungi sebelum Indonesia termasuk Filipina, Vietnam, dan Thailand.
Juliana Marins mendokumentasikan perjalanan tersebut di media sosialnya, memberi inspirasi kepada banyak pengikutnya mengenai kebebasan, eksplorasi, dan keindahan budaya lintas negara.
Seorang sahabat Juliana, Flávia Dela Libera Vieira, mengenang bahwa Juliana adalah sosok yang hangat, penuh semangat, dan sangat mencintai dunia petualangan.
Mereka bertemu saat Juliana sempat belajar Ilmu Hukum di Universitas Federal Uberlândia (UFU) pada 2016. Menurut Flávia, perjalanan keliling Asia adalah mimpi besar Juliana, dan ia menjalani setiap langkahnya dengan rasa syukur dan kegembiraan.
"Dia sangat bahagia, backpacking adalah sesuatu yang sangat berarti bagi hidupnya, sebuah mimpi, dia selalu sangat ramah dan saya sangat, sangat bahagia untuknya," kata Flávia kepada g1 Triângulo.
Baca Juga: Di Tengah Kritik Lambannya Evakuasi Juliana Marins, Fiersa Besari: Hormat untuk Basarnas
Menurut Flavia, Juliana memiliki sifat yang ramah, ceria, dan menyenangkan.
Reaksi Publik dan Keluarga
Kematian Juliana mengejutkan publik Brasil. Sebuah akun Instagram khusus bernama @resgatejulianamarins dibentuk oleh keluarga untuk menyebarkan informasi terkait proses pencarian dan evakuasi.
Dalam waktu dua hari saja, akun ini sudah diikuti oleh lebih dari 1,6 juta pengguna, menunjukkan betapa luasnya dukungan dan perhatian masyarakat terhadap tragedi yang menimpa Juliana.
Pada 24 Juni 2025, pihak keluarga mengumumkan kabar duka.
“Dengan kesedihan yang mendalam, kami menginformasikan bahwa ia tidak selamat. Kami sangat berterima kasih atas semua doa, pesan kasih sayang, dan dukungan yang telah kami terima,” tulisnya.