Sekolah Rakyat tahap awal mencakup 395 rombongan belajar untuk jenjang SD, SMP, dan SMA di 100 titik.
![Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indrawijaya, turut meninjau progres persiapan salah satu unit Sekolah Rakyat rintisan di Sentra Handayani di Jakarta, Minggu (29/6/2025). [Suara.com/Lilis]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/30/60986-sekretaris-kabinet-seskab-teddy-indrawijaya.jpg)
Pulau Jawa menjadi wilayah terbanyak (48 lokasi), disusul Sumatra (22), Sulawesi (15), Bali - Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Maluku (masing-masing 4), serta Papua (3 titik).
Pemerintah juga telah menyiapkan gelombang lanjutan dengan memanfaatkan 122 Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan dan 45 gedung milik Pemda.
Target berikutnya mencakup 424 rombel, melibatkan 10.600 siswa, 2.180 guru, dan 4.069 tenaga kependidikan.
Prabowo Targetkan 100 Gedung se-Indonesia
Kementerian Perumahan Umum (PU) akan mulai membangun gedung baru Sekolah Rakyat pada September 2025. Menteri PU Dody Hanggodo mengungkapkan kalau satu lokasi Sekolah Rakyat akan membutuhkan biaya Rp 200 miliar.
Nominal itu, kata Dody, sudah termasuk dengan perlengkapan isi sekolah. Biaya ratusan miliar itu dibutuhkan mengingat Sekolah Rakyat dibangun di atas lahan cukup luas. Dengan biaya Rp 200 miliar untuk 100 lokasi, sehingga negara membutuhkan kurang lebih Rp 20 triliuan.