Deddy Corbuzier Bongkar Rahasia Pertahanan: Ini Alasan Indonesia Kekurangan Tentara!

Kamis, 03 Juli 2025 | 08:48 WIB
Deddy Corbuzier Bongkar Rahasia Pertahanan: Ini Alasan Indonesia Kekurangan Tentara!
Staf Khusus Kementrian Pertahanan, Deddy Corbuzier. [YouTube/Samuel Christ]

"Saya menunjukkan kekurangan tentara saat ini di Indonesia," jelas Deddy.

Pengakuan ini membuka diskusi tentang tantangan demografi dan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memadai untuk menjaga keamanan dan pertahanan negara kepulauan terbesar di dunia ini.

Rudal Starstreak milik TNI.
Rudal Starstreak milik TNI.

Kekurangan prajurit bisa menjadi isu serius dalam menghadapi berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri, mulai dari terorisme, separatisme, hingga potensi konflik regional. Oleh karena itu, strategi rekrutmen dan pelatihan prajurit menjadi sangat vital.

Deddy Corbuzier tidak hanya menunjukkan masalah, tetapi juga menyoroti pentingnya solusi. Ia menekankan bahwa pertahanan yang kuat adalah prasyarat mutlak untuk terciptanya negara yang damai.

"Pentingnya pertahanan yang kuat untuk negara yang damai," tegasnya.

Pernyataan ini sejalan dengan doktrin pertahanan yang universal, di mana kesiapan militer yang tangguh seringkali menjadi penangkal terbaik terhadap agresi.

Sebuah negara yang kuat secara militer cenderung dihormati dan tidak mudah diintimidasi, sehingga meminimalisir potensi konflik bersenjata.

Namun, penguatan kapasitas militer tentu saja tidak lepas dari pertimbangan finansial. Deddy menjelaskan bahwa biaya pelatihan tentara sangat besar, dan ini menjadi salah satu faktor pembatas dalam menambah jumlah prajurit.

"Saya menjelaskan bahwa biaya pelatihan tentara sangat besar, yang menjadi faktor terbatasnya jumlah tentara," pungkas Deddy.

Baca Juga: Spesifikasi Gahar 2 Mobil Deddy Corbuzier yang Harta Kekayaannya Nyaris Tembus Rp 1 Triliun

Latihan taruna Akmil. (Dok. TNI AD)
Latihan taruna Akmil. (Dok. TNI AD)

Pernyataan ini memberikan gambaran realistis tentang tantangan anggaran yang dihadapi oleh sektor pertahanan. Pelatihan prajurit modern tidak hanya membutuhkan biaya untuk akomodasi dan seragam, tetapi juga investasi besar pada peralatan canggih, teknologi simulasi, dan instruktur berkualitas.

Mengingat alokasi anggaran negara yang terbatas dan harus dibagi untuk berbagai sektor pembangunan, menyeimbangkan kebutuhan pertahanan dengan prioritas lain menjadi tugas yang kompleks bagi pemerintah.

Melalui pernyataannya, Deddy Corbuzier tidak hanya membagikan wawasan dari balik meja pertahanan, tetapi juga mengajak masyarakat untuk lebih memahami kompleksitas isu-isu nasional.

Perannya sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan membuktikan bahwa kontribusi bagi negara dapat datang dari berbagai latar belakang, membawa perspektif segar untuk tantangan-tantangan yang terus berkembang. Diskusi yang ia picu ini diharapkan dapat mendorong kesadaran publik yang lebih luas tentang pentingnya pertahanan yang kokoh dan berkelanjutan bagi masa depan Indonesia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI