Kesaksian Anak Direktur RS Indonesia di Gaza, Ayahnya Sengaja Ditargetkan untuk Dibunuh

Kamis, 03 Juli 2025 | 18:52 WIB
Kesaksian Anak Direktur RS Indonesia di Gaza, Ayahnya Sengaja Ditargetkan untuk Dibunuh
Kesaksian Anak Direktur RS Indonesia di Gaza, Ayahnya Sengaja Ditargetkan untuk Dibunuh (Ist)

Suara.com - Lubna Al Sultan, anak dokter Marwan Al Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza tak kuasa menahan air mata ketika memberi kesaksian atas kematian ayahnya.

Lubna Al Sultan mengatakan ayahnya, dokter Marwan Al Sultan hanyalah dokter ahli jantung dan direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

"Ayah saya adalah dokter, ahli jantung di Rumah Sakit Indonesia, direktur Rumah Sakit Indonesia," kata Lubna Al Sultan dilansir dari Liputan 6 SCTV, Kamis 3 Juli 2025.

Dengan suara bergetar menahan amarah dan kesedihan, Lubna menegaskan bahwa ayahnya adalah seorang pahlawan kemanusiaan yang mendedikasikan hidupnya untuk merawat pasien, tanpa pernah berafiliasi dengan faksi politik atau gerakan militer mana pun.

"Dia tidak berafiliasi dengan gerakan atau apapun, dia hanya mengkhawatirkan para pasien dan merawat selama perang. Beliau tabah dan sabar di Rumah Sakit Indonesia dan di semua rumah sakit," jelasnya.

Menurut Lubna, ayahnya adalah garda terdepan yang tak kenal lelah dalam memberikan pelayanan medis di tengah situasi perang yang mencekam.

Dr. Marwan al-Sultan tidak hanya bertugas di Rumah Sakit Indonesia, tetapi juga di berbagai fasilitas kesehatan lainnya untuk memastikan para korban luka mendapatkan pertolongan.

Dedikasinya yang tanpa pamrih menjadikannya sosok yang sangat dihormati. Ia bertahan hingga saat-saat terakhir di Rumah Sakit Indonesia, yang notabene merupakan fasilitas medis terbesar di utara Gaza, bahkan ketika rumah sakit tersebut dikepung oleh pasukan Israel bulan lalu.

"Dia teguh dan sabar di Rumah Sakit Indonesia dan di semua rumah sakit, dan dia bertahan sampai saat terakhir di Rumah Sakit Indonesia, dan dia terus berjuang sampai saat terakhir untuk para pasien dan mendirikan titik-titik medis, hanya untuk merawat dan menyelesaikan misinya," lanjut Lubna.

Baca Juga: Kondisi Mental Shafeea Dikhawatirkan Psikolog Usai Ahmad Dhani Unggah Video Gibah Maia Estianty

Sayangnya, kisah pengabdian Dr. Marwan harus berakhir dengan cara yang sangat keji.

Lubna menceritakan bagaimana sebuah serangan udara yang diduga kuat menggunakan rudal dari jet tempur F-16 secara spesifik menargetkan kamar ayahnya.

Menurut kesaksiannya, serangan itu begitu presisi hingga hanya kamar sang ayah yang hancur lebur, sementara bagian lain apartemen relatif utuh.

Kejanggalan ini menimbulkan kecurigaan bahwa serangan tersebut memang sengaja ditargetkan untuk membunuh ayahnya, seorang tenaga medis senior yang krusial bagi sistem kesehatan Gaza yang lumpuh.

dr Marwan Al Sultan (Ist)
Kesaksian Anak Direktur RS Indonesia di Gaza, Ayahnya Sengaja Ditargetkan untuk Dibunuh (Ist)

"Tiba-tiba, dalam hitungan menit, sebuah rudal F-16 menargetkan kamarnya tepat, tepat di tempatnya, langsung padanya. Semua kamar di rumah itu utuh kecuali kamarnya, yang terkena rudal. Ayah saya menjadi syahid di dalamnya," tutur Lubna dengan nada pilu.

Rumah Sakit Indonesia telah menjadi jalur penyelamat yang sangat vital bagi warga Palestina di Gaza Utara sejak eskalasi genosida oleh militer Israel dimulai pada Oktober 2023.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI