Jadi Duta Besar RI untuk Singapura? Ini Jejak Karier Sangar Hotmangaradja Pandjaitan

Muhammad Yunus Suara.Com
Jum'at, 04 Juli 2025 | 14:54 WIB
Jadi Duta Besar RI untuk Singapura? Ini Jejak Karier Sangar Hotmangaradja Pandjaitan
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Hotmangaradja Pontas Pandjaitan Presiden Democracy Integrity for Peace Institute [Suara.com/Humas Unhan]

Lulusan Akademi Militer tahun 1977 ini adalah seorang "Jenderal Baret Merah," yang sebagian besar kariernya dihabiskan di Komando Pasukan Khusus (Kopassus), unit elite kebanggaan Indonesia.

Ia tidak hanya menjadi prajurit lapangan yang kenyang pengalaman tempur, termasuk di Timor Timur, tetapi juga menapaki jenjang karier di dunia senyap intelijen.

Puncak karier militernya adalah ketika ia dipercaya memimpin Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI pada periode 2006-2007.

Sebagai Kepala BAIS, ia bertanggung jawab atas seluruh operasi intelijen strategis TNI di dalam dan luar negeri.

Pengalamannya di dunia intelijen membentuknya menjadi seorang analis yang tajam, mampu membaca situasi di balik permukaan, dan memahami motivasi tersembunyi para aktor negara maupun non-negara.

Pendidikan militernya pun berstandar internasional, termasuk lulus dari US Army War College, yang semakin mengasah wawasan globalnya.

Transformasi ke Dunia Diplomasi: Paris, UNESCO, dan Panggung Global

Setelah pensiun dari dinas militer, Hotmangaradja tidak berhenti mengabdi.

Ia bertransformasi menjadi seorang diplomat, membuktikan bahwa seorang jenderal bisa sangat piawai di meja perundingan.

Baca Juga: Siapa Indroyono Soesilo ? Teknokrat Maritim Disebut Jadi Duta Besar RI untuk AS

Pada tahun 2013, ia dilantik menjadi Duta Besar RI untuk Republik Prancis, Kepangeranan Andorra, Kepangeranan Monako, dan UNESCO.

Penempatannya di Paris, salah satu ibu kota paling berpengaruh di Eropa, serta di UNESCO, pusat diplomasi multilateral dunia, menunjukkan kepercayaan negara terhadap kemampuannya.

Selama bertugas di Paris, ia tidak hanya mengurus hubungan bilateral konvensional, tetapi juga aktif dalam diplomasi budaya dan pendidikan di UNESCO.

Pengalaman ini melengkapi profilnya dari seorang ahli hard power (militer dan intelijen) menjadi sosok yang juga memahami pentingnya soft power (budaya dan diplomasi).

Mengapa Singapura? Misi Kunci di Titik Tumpu ASEAN

Penempatan Hotmangaradja di Singapura sangatlah strategis. Singapura bukan hanya tetangga terdekat, tetapi juga mitra dagang dan investasi terbesar Indonesia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI