Jokowi Dianggap Gagal Pimpin Indonesia, Sudirman Said: Kemunduran Demokrasi!

Jum'at, 04 Juli 2025 | 15:38 WIB
Jokowi Dianggap Gagal Pimpin Indonesia, Sudirman Said: Kemunduran Demokrasi!
Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said saat di Podcast Abraham Samad. [YouTube]
Foto Presiden Prabowo berjalan bersama mantan Presiden Jokowi. Melalui Perpres 49 tahun 2025, Prabowo resmi membubarkan Satgas Saber Pungli 'warisan' Jokowi karena dianggap tidak efektif. [Suara.com]
Foto Presiden Prabowo berjalan bersama mantan Presiden Jokowi. [Suara.com]

Intervensi politik juga disebut-sebut sebagai salah satu faktor penyebab kemunduran. Said mengklaim bahwa pimpinan partai politik kini tersandera kasus hukum, membuat mereka tidak berdaya dan mudah dikendalikan oleh kekuatan di atas.

"Pimpinan partai politik tersandera kasus hukum, sehingga tidak berdaya dan mudah dikendalikan," jelasnya.

Kondisi ini, menurut Said, menciptakan iklim politik yang tidak sehat, di mana keputusan-keputusan penting lebih didasarkan pada kepentingan kekuasaan daripada kepentingan rakyat.

Lebih lanjut, pembubaran Komisi Aparatur Sipil Negara (ASN) juga menjadi indikator kemunduran tata kelola pemerintahan. Komisi ASN, yang berfungsi sebagai penjaga meritokrasi dalam penunjukan pejabat, kini telah dibubarkan.

"Komisi ASN yang berfungsi sebagai penjaga meritokrasi dibubarkan, menunjukkan adanya personalisasi dalam penunjukan pejabat," kata Said.

Langkah ini dinilai membuka pintu bagi praktik penunjukan pejabat berdasarkan kedekatan personal, bukan berdasarkan kompetensi dan rekam jejak.

Kolase foto Jokowi dan Sudirman Said. (Tangkapan layar/ist)
Kolase foto Jokowi dan Sudirman Said. (Tangkapan layar/ist)

Meskipun demikian, Sudirman Said juga menyoroti adanya harapan perbaikan di era pemerintahan yang baru. Setiap pergantian kepemimpinan, menurutnya, selalu membawa harapan akan perbaikan.

"Setiap pergantian kepemimpinan membawa harapan perbaikan, dan Prabowo diharapkan dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik," ujarnya.

Namun, ia menekankan bahwa pidato dan janji kampanye Prabowo yang menjanjikan pemberantasan korupsi dan pemerintahan bersih perlu dibuktikan dengan tindakan nyata di lapangan.

Baca Juga: 'Saya Tertipu' Pengakuan Mengejutkan Saiful Huda, Dari Harimau Jokowi Jadi Pengkritik Paling Pedas!

"Pidato Prabowo yang menjanjikan pemberantasan korupsi dan pemerintahan bersih perlu dibuktikan dengan tindakan nyata," tegas Said.

Said juga tidak lupa memberikan refleksi dan pembelajaran dari masa lalu. Ia mengakui bahwa meskipun Indonesia mengalami peningkatan dalam berbagai aspek seperti pendidikan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), namun terjadi kemerosotan dalam cara mengelola negara dalam 10 tahun terakhir.

"Meskipun Indonesia mengalami peningkatan dalam berbagai aspek (pendidikan, IPM, APBN), terjadi kemerosotan dalam cara mengelola negara dalam 10 tahun terakhir," ungkap Sudirman Said

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI