Dalam festival tersebut, Pacu Jalur dilombakan selama dua hingga tiga hari, tergantung jumlah perahu peserta.
Perlombaan ini biasanya dihadiri ribuan penonton, bahkan masyarakat dari perantauan rela pulang kampung demi menyaksikan momen kebanggaan daerah tersebut.
Suasana penuh warna pun tercipta lewat kostum para pendayung, teriakan penyemangat, dan suara dentuman meriam tanda perlombaan dimulai.
Pacu Jalur juga memiliki catatan sejarah di masa colonial yakni pada era penjajahan Belanda dijadikan bagian dari perayaan adat dan peringatan hari kelahiran Ratu Wilhelmina pada 31 Agustus.