Ajak Anak Muda Melek Politik, Academia Politicia Ungkap Krisis Iklim Bikin Nelayan Sengsara Melaut

Sabtu, 05 Juli 2025 | 10:34 WIB
Ajak Anak Muda Melek Politik, Academia Politicia Ungkap Krisis Iklim Bikin Nelayan Sengsara Melaut
Sebanyak 64 pelajar SMA, SMK, dan mahasiswa di Ambon mengikuti program pelatihan generasi muda yang diselenggarakan oleh Yayasan Partisipasi Muda. (Foto: Dok Academia Politica)

Dampaknya jelas, yakni ikan kehilangan habitat, populasi menurun, dan nelayan harus melaut lebih jauh. Itu artinya, biaya operasional membengkak dan ekonomi keluarga pesisir makin rentan.

"Mereka harus pergi lebih jauh ke tengah laut, membutuhkan lebih banyak bahan bakar, dan mengeluarkan biaya lebih besar. Akibatnya, kondisi ekonomi nelayan menjadi tidak stabil," jelasnya.

Namun, ia memastikan pemerintah telah menerbitkan sejumlah regulasi untuk menjawab tantangan ini. Di antaranya, Peraturan Gubernur Maluku No. 29 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan serta Rencana Aksi Konservasi Penyu.

Tak hanya soal ekologi, pelatihan ini juga membahas dampak perubahan iklim terhadap kelompok rentan. Jemmy Talakua dari Yayasan Rumah Generasi menjelaskan bahwa lansia, penyandang disabilitas, perempuan, anak-anak, hingga masyarakat adat mengalami beban yang lebih berat saat krisis terjadi.

"Contohnya, anak-anak rentan kekurangan gizi akibat cuaca ekstrem, perempuan menghadapi risiko kekerasan dan beban rumah tangga lebih besar, lansia dan disabilitas sulit dievakuasi saat bencana, dan masyarakat adat kehilangan mata pencaharian serta tempat tinggal akibat kerusakan lingkungan," terang Jemmy.

Ia mendorong kebijakan iklim yang inklusif dan adil. Menurutnya, perempuan harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan karena mereka merupakan penjaga lingkungan dan pilar keluarga dalam kondisi darurat.

Sebagai bagian dari prinsip inklusivitas, pelatihan ini juga membuka ruang bagi peserta disabilitas. Salah satunya adalah Hawa Tuhulele, peserta tuli yang mengaku senang bisa ambil bagian dalam kegiatan ini.

"Kami senang teman-teman disabilitas bisa ikut kegiatan ini. Ini bukti bahwa semua suara, tanpa terkecuali, punya tempat dalam perjuangan perubahan," kata Hawa.

Pesan serupa disampaikan Azmi, pelajar SMAN 13 Ambon yang juga peserta program.

Baca Juga: Eks Jubir FPI Buka Suara soal Drama Ijazah Jokowi, Munarman Kuliti Kesalahan Polisi, Apa Itu?

"Kegiatan ini membuka cara pikir kami. Anak-anak Ambon jangan pernah takut bersuara! Suara kalian penting, terutama untuk menyelamatkan masa depan Ambon dari dampak perubahan iklim," pungkasnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI