7 Fakta Viral Balita di Sukabumi Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM Murka hingga Sanksi Desa!

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 19 Agustus 2025 | 22:41 WIB
7 Fakta Viral Balita di Sukabumi Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM Murka hingga Sanksi Desa!
Ilustrasi cacing di makanan. [Dok. Antara]

Suara.com - Kasus seorang balita meninggal tragis karena tubuhnya dipenuhi cacing di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), jadi sorotan publik setelah videonya viral di media sosial.

Balita itu bernama Raya (3). Dia mengembuskan napas terakhir setelah sembilan hari menjalani perawatan intensif di RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi.

Kisah tragis ini menimbulkan keprihatinan luas, termasuk Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa KDM, pun langsung menyorot desa tempat balita itu tinggal.

Berikut 7 fakta tentang kasus balita meninggal karena tubuhnya dipenuhi cacing, dirangkum dari berbagai sumber.

1. Viral di Media Sosial

Rekaman detik-detik perjuangan relawan Rumah Teduh Sukabumi menyelamatkan nyawa Raya beredar luas. Dalam video itu terlihat cacing keluar dari hidung, mulut, anus, hingga alat kelamin.

Panjang cacing mencapai 15 sentimeter, dengan jumlah ratusan ekor dan berat total hampir 1 kilogram. Fakta ini membuat publik geger dan memunculkan gelombang keprihatinan.

2. Dibawa ke RS dalam Kondisi Kritis

Humas RSUD R Syamsudin SH, dr Irfan, mengungkapkan Raya dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada Minggu (13/7/2025) malam dalam kondisi tidak sadar.

“Pasien datang dibawa keluarga dan tim pengantar dalam keadaan syok atau kekurangan cairan berat,” ujarnya.

Saat di IGD, tiba-tiba cacing hidup keluar dari hidungnya, sehingga tim medis langsung mencurigai infeksi cacing.

3. Diagnosa Infeksi Askariasis Parah

Dari hasil pemeriksaan, Raya menderita infeksi penyakit askariasis akibat cacing gelang (Ascaris lumbricoides).

Infeksi terjadi karena telur cacing masuk lewat makanan, minuman, atau tangan kotor, lalu berkembang biak di usus hingga menyebar ke organ lain. Bahkan, hasil CT scan menunjukkan telur cacing sudah sampai ke kepalanya.

4. Diduga Terpapar dari Lingkungan dan Kebiasaan Bermain

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI