Di tengah sungai, terungkap fakta krusial: Kardianto ternyata tidak bisa berenang.
Melihat Kardianto dalam bahaya, seorang warga lokal bernama Fahri, yang merupakan adik dari pemilik kafe, secara spontan ikut melompat ke sungai untuk menolongnya. Kardianto pun berhasil diselamatkan dan dibawa ke tepi sungai.
Namun, drama belum berakhir. Fahri, sang penolong, justru kelelahan dan mulai terbawa arus di tengah sungai.
Di sinilah tugas Reynanda berubah total. Melihat nyawa seorang warga dalam bahaya, Reynanda yang sudah berada di sungai kembali beraksi.
Ia melompat lagi, kali ini bukan untuk mengejar saksi, melainkan untuk membantu Fahri yang berjuang melawan arus.
4. Terseret Arus dan Akhir yang Tragis
Nahas, arus Sungai Silau sore itu terlalu kuat. Upaya heroik Reynanda untuk menyelamatkan Fahri justru membuat keduanya terseret arus deras dan hanyut.
Video detik-detik kejadian yang menegangkan ini sempat terekam dan beredar luas di media sosial, menunjukkan betapa ganasnya arus yang mereka hadapi.
Pencarian besar-besaran pun segera dilakukan. Jasad Reynanda Ginting akhirnya ditemukan keesokan harinya, Kamis (3/7/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, dalam kondisi meninggal dunia.
Baca Juga: Calon Jaksa Reynanda Ginting Tewas saat Terjun ke Sungai Kejar Koruptor
Ia ditemukan sekitar 3 kilometer dari titik awal hanyut. Sementara itu, Fahri hingga kini dilaporkan masih dalam pencarian.
5. Duka Mendalam Institusi Adhyaksa
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, yang melayat langsung ke rumah duka, menyatakan bahwa pengorbanan Reynanda Ginting menjadi duka mendalam sekaligus sumber inspirasi.
“Ini saya kira yang harus diingat dan dikobarkan, khususnya semangatnya agar menjadi pemicu bagi insan Adhyaksa,” tutur Harli.
Ia menegaskan bahwa institusi Kejaksaan harus tetap tegar dan tidak gentar dalam menjalankan tugas negara.
Jenazah Reynanda, setelah diperiksa di RSUD H Abdul Manan Simatupang, telah dibawa oleh keluarga ke rumah duka di Desa Lambar, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, untuk disemayamkan.