Dewi Anjani: Kisah Cinta, Pertapaan, dan Kekuatan Mistis di Balik Keindahan Gunung Rinjani

Selasa, 08 Juli 2025 | 17:02 WIB
Dewi Anjani: Kisah Cinta, Pertapaan, dan Kekuatan Mistis di Balik Keindahan Gunung Rinjani
Ilustrasi pemandangan di Gunung Rinjani [Wikipedia]

Suara.com - Gunung Rinjani, gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia yang memiliki ketinggian 3.726 mdpl.

Gunung Rinjani kembali banyak jadi perbincangan dan perhatian setelah kejadian tewasnya pendaki asal Brasil, Juliana Marins

Gunung Rinjani ini berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Keindahan yang dipancarkan begitu luar biasa, hingga mampu menarik perhatian wisatawan mancanegara.

Terbukti, pengunjung Gunung Rinjani didominasi oleh para wisatawan asing. Bukan hanya bagi para pecinta gunung, Mereka yang berdatangan juga banyak dari kalangan pemula.

Gunung yang terlihat gagah ini, rupanya menyimpan trek pendakian yang ekstra sulit.

Bahkan bisa dikatakan berbahaya bagi pendaki pemula, terlebih jika tidak dibekali dengan ilmu mendaki.

Selain itu, masyarakat Lombok di sekitar Gunung Rinjani mempercayai gunung Rinjani sebagai Gunung yang ‘Angker’.

Mengapa demikian? Berikut kisah di balik indahnya Gunung Rinjani yang mendunia.

Potret Tatjana Saphira Camping di Gunung Rinjani. (Instagram/tatjanasaphira)
Ilustrasi pendakian di Gunung Rinjani. (Instagram/tatjanasaphira)

Dewi Anjani

Baca Juga: Kritik Indonesia, Ayah Juliana Marins Dibandingkan dengan Ridwan Kamil

Rinjani membentang di wilayah empat kabupaten, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat dan Lombok Utara.

Tak sedikit pendaki terpikat dengan keindahan alamnya, mulai dari Sungai, danau, hingga air terjun.

Pesona Rinjani bukan hanya ada pada lanskapnya, melainkan juga namanya. ‘Rinjani’ menyimpan akar sejarah yang panjang, memberi makna tinggi dan tegak.

Nama tersebut merefleksikan kondisi geografisnya sebagai salah satu puncak tertinggi Indonesia.

Dalam berbagai cerita rakyat, nama Rinjani ini diyakini berasal dari sosok Perempuan sakti bernama Rara Anjani, yang kemudian berubah menjadi Renjani dan akhirnya menjadi Rinjani.

Bukti jejak nama Rara Anjani ini masih hidup di masyarakat, seperti pada penamaan Desa Anjani di Lombok Timur dan Gedung Dewi Anjani di Mataram.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI