Angka-angka ini adalah potret kekayaan satu dekade lalu. Dengan pergerakan bisnis dan inflasi, nilai aset tersebut sangat mungkin telah berkembang pesat hingga hari ini.
Sumber Kekayaan: Dari Wartawan Hingga Raja Media dan Properti
Kekayaan Dahlan Iskan tidak datang dalam semalam. Ia adalah contoh klasik figur yang merintis karier dari bawah. Memulai kariernya sebagai wartawan, naluri bisnisnya yang tajam membawanya ke puncak.
1. Kerajaan Media Jawa Pos Group:
Inilah fondasi utama kekayaan Dahlan Iskan. Ia mengambil alih koran Jawa Pos yang saat itu hampir mati pada tahun 1982 dan mengubahnya menjadi salah satu grup media terbesar di Indonesia.
Di bawah kepemimpinannya, Jawa Pos Group bermetamorfosis menjadi gurita bisnis yang mencakup ratusan media cetak (surat kabar dan majalah) serta stasiun televisi lokal yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Ironisnya, kasus dugaan penggelapan yang kini menjeratnya dilaporkan oleh pihak Jawa Pos, 'rumah' yang pernah ia bangun dan besarkan sendiri.
2. Bisnis Properti:
Kesuksesan media ia manfaatkan untuk merambah bisnis properti. Konsep "Graha Pena" yang menjadi kantor pusat media-medianya di berbagai daerah adalah bukti nyata. Gedung-gedung perkantoran ini tidak hanya menjadi ikon, tetapi juga aset properti komersial yang bernilai tinggi.
Baca Juga: Tiba-Tiba Tersangka? Kuasa Hukum Dahlan Iskan Ungkap Fakta Mengejutkan
3. Pembangkit Listrik dan Energi:
Sebelum ditunjuk menjadi Dirut PLN oleh pemerintah, Dahlan sudah lebih dulu terjun ke bisnis energi. Ia memiliki perusahaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) swasta. Pengalamannya di sektor inilah yang menjadi salah satu alasan ia dianggap layak memimpin BUMN kelistrikan tersebut.
Kasus hukum yang kembali menjerat Dahlan Iskan kini menempatkan seluruh imperium bisnis dan kekayaannya di bawah sorotan tajam.
Publik menanti apakah gurita bisnis dan kekayaan yang dibangunnya puluhan tahun akan tercoreng oleh kasus yang ironisnya datang dari 'rumah' yang pernah ia besarkan sendiri.