Suara.com - Seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39) ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Kematian ADP menyita perhatian publik setelah ia ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan kepala terlilit lakban dan tubuh tertutup selimut.
Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi membenarkan temuan jenazah tersebut.
"Korban ditemukan sekitar pukul 08.30 WIB oleh penjaga kos. Saat itu, kepala korban dalam kondisi terbalut lakban dan kamar dikunci dari dalam," ujar Rezha kepada wartawan.
Jenazah ADP ditemukan di lantai dua indekos yang ia tempati seorang diri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan atau perlawanan di lokasi kejadian.
![Ilustrasi: Jasad pria yang ditemukan mengambang di Jalan Pantai Indah Utara Sektor Timur Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin(9/1) dalam kondisi terikat batu pemberat [Suara.com/Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/10/60743-ilustrai-jenazah.jpg)
Sejumlah barang bukti turut diamankan oleh polisi, di antaranya plastik pembungkus, lakban, bantal, dompet, pakaian, serta obat-obatan pribadi seperti pereda sakit kepala dan lambung.
Penyelidikan Masih Berjalan
Kepolisian masih mendalami motif dan penyebab kematian korban. Hingga kini, empat orang saksi telah dimintai keterangan, termasuk penjaga kos, pemilik kos, tetangga, dan istri korban.
Selain itu, petugas juga tengah menganalisis rekaman CCTV dari sekitar lokasi kejadian.
“Masih dalam penyelidikan. Kami belum dapat menyimpulkan apakah ini murni bunuh diri, kecelakaan, atau dugaan tindak pidana lain,” kata Kompol Rezha.
Baca Juga: Sosok Misri Puspita Sari, Perempuan Muda yang Terseret Kasus Kematian Brigadir Nurhadi
Dalam rekaman CCTV yang sudah dikantongi penyidik, ADP terakhir terlihat pada Senin malam (7/7), sekitar pukul 21.00–22.30 WIB.
Ia sempat membuang sampah, membeli makanan, dan berbicara dengan penjaga kos. Tak ada orang lain yang terlihat masuk ke kamar korban setelah itu.
Dikenal Sebagai Diplomat Cerdas dan Ramah
ADP diketahui merupakan pegawai negeri sipil fungsional muda di Kemlu, yang bertugas menangani perlindungan WNI di luar negeri.
Ia berasal dari Sleman, Yogyakarta, lulusan Universitas Gadjah Mada, dan telah bekerja di Kemlu selama lebih dari 10 tahun. Sejumlah rekan dan kerabat menggambarkan ADP sebagai sosok cerdas, bersahaja, dan berdedikasi tinggi dalam tugas.
ADP meninggalkan seorang istri dan dua anak. Pihak keluarga menyatakan keterkejutan atas kejadian ini dan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada aparat kepolisian.
Respon Kementerian Luar Negeri
Kemlu RI dalam pernyataan resminya menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya ADP dan telah memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban.