Banjir Bekasi Ternyata 'Disengaja', Dedi Mulyadi Ngamuk: Pak Bupati, Kontraktornya Gak Ahli

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 09 Juli 2025 | 12:54 WIB
Banjir Bekasi Ternyata 'Disengaja', Dedi Mulyadi Ngamuk: Pak Bupati, Kontraktornya Gak Ahli
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. [Instagram]

Suara.com - Di tengah kepungan banjir yang melanda sejumlah wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membuat temuan mengejutkan saat melakukan inspeksi mendadak di Kabupaten Bekasi.

Ia menyebut banjir yang merendam Perumahan Gede Satu Permai, Desa Ciledug, Kecamatan Setu, bukan disebabkan faktor alam, melainkan sebuah "kesengajaan" akibat kelalaian teknis proyek.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, Rabu (9/7/2025), Dedi Mulyadi tampak geram saat meninjau langsung lokasi turap atau polder pengendali air yang jebol. Ia menuding kontraktor pelaksana tidak kompeten sehingga menyebabkan air sungai meluap ke permukiman warga.

“Ternyata banjir di sini bukan karena luapan air sungai (alami), tetapi luapan air sungainya karena disengaja, yaitu karena lagi bikin turap pengatur air dari perumahan-perumahan ke sungai, benteng sungainya dijebol,” ungkap Dedi Mulyadi dalam videonya.

Menurut Dedi, tindakan menjebol tanggul sebelum pekerjaan selesai adalah sebuah keteledoran fatal yang tidak sesuai prosedur. Hal ini diperparah dengan dugaan bahwa kontraktor tidak memperhitungkan potensi hujan deras.

“Pekerjaan belum selesai benteng sungainya dijebol, akhirnya air dari sungai pindah ke sini (ke permukiman),” kata Dedi.

“Jadi ini banjir yang disengaja. Karena kontraktor pelaksana teknisnya, pekerjaan pembuatan polder (turap) ini kayanya gak ahli deh nanganin yang beginan. Perhitungan gak tepat, bisa jadi dia hitungannya gak ada hujan. Ini tidak sesuai SOP,” imbuhnya.

Temuan ini seolah mengkonfirmasi keterangan seorang warga di lokasi yang mengaku wilayahnya biasanya aman dari banjir.

“Gak, Pak. Biasanya aman kalau pun hujan besar,” ucap warga tersebut menjawab pertanyaan Dedi.

Baca Juga: Panas! Ade Armando Bela Dedi Mulyadi Usai Diserang Habib Rizieq Anti-Islam: Lebih Baik Dukung KDM!

Tak tinggal diam, Dedi Mulyadi langsung mengirim pesan tegas kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk segera mengambil tindakan.

“Ini Pak Bupati Kabupaten Bekasi, segera lakukan langkah-langkah terhadap pengerjaan teknis (turap) ini,” tegasnya.

Insiden di Bekasi ini menjadi puncak dari sorotan tajam Dedi Mulyadi terhadap penanganan banjir di wilayahnya.

Sebelumnya, ia telah memberikan "kuliah" terbuka kepada empat kepala daerah sekaligus, yakni Bupati Bogor, Bupati Bekasi, Wali Kota Bekasi, dan Bupati Karawang.

Menurut Dedi, ada tiga langkah krusial yang harus segera dieksekusi: normalisasi sungai, merehabilitasi lahan kritis, dan memberlakukan larangan tegas terhadap alih fungsi lahan. Ia mengklaim, berdasarkan analisisnya, daerah-daerah yang sungainya telah dinormalisasi terbukti tidak terdampak banjir.

Secara khusus, ia meminta Bupati Bogor untuk lebih berani dalam menata kawasan hulu, terutama di area Puncak dan Megamendung. Dedi menilai alih fungsi lahan resapan air menjadi kawasan wisata dan pemukiman di Bogor menjadi biang kerok yang mengirimkan banjir hingga ke Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI