Iurannya terjangkau dan manfaatnya (Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian) sangat vital.
Perluas Jaringan (Networking): Bergabunglah dengan komunitas profesional di bidangmu. Jaringan yang kuat seringkali lebih berharga daripada ijazah saat mencari peluang baru.
2. Desakan untuk Pemangku Kebijakan (Macro-Change):
Kita juga perlu mendorong perubahan sistemik. Seperti yang ditegaskan Qisha, pemerintah tidak bisa hanya berpuas diri dengan angka TPT.
"Pemangku kebijakan sudah selayaknya melihat lebih jauh permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia lebih dari hanya sekedar turunnya angka TPT atau naikknya jumlah orang bekerja," tegasnya.
-Kebijakan yang dibutuhkan harus menyentuh akar masalah:
Pengawasan Ketenagakerjaan yang Ketat: Memastikan perusahaan mematuhi aturan mengenai PKWT dan hak-hak pekerja.
Perluasan Jaminan Sosial Universal: Merancang skema perlindungan yang lebih mudah diakses oleh pekerja informal.
Dialog Tripartit yang Adil: Melibatkan suara serikat pekerja secara bermakna dalam setiap perumusan kebijakan, bukan hanya sebagai formalitas.
Baca Juga: Segini Gaji Fantastis Ade Armando Usai Jadi Komisaris PLN, Rekam Jejaknya Penuh Kontroversi
Panggilan untuk Bertindak
Pasar kerja Indonesia memang penuh tantangan. Namun, dengan memahami realita di balik angka, memperkuat diri dengan keahlian dan jaring pengaman finansial, serta menyuarakan kebutuhan akan pekerjaan yang layak, kita bisa mengubah narasi.
Kita bukan hanya sekadar angka dalam statistik pengangguran; kita adalah generasi yang menuntut dan memperjuangkan decent work.