Suara.com - Pemandangan miris mewarnai hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMAN 1 Bandung. Sejumlah siswa baru terpaksa duduk di kursi seadanya tanpa meja, imbas dari kebijakan penambahan rombongan belajar (rombel) yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Saat pihak sekolah hanya bisa pasrah menunggu dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil langkah tak terduga. Ia berjanji akan membeli semua kursi dan meja yang kurang menggunakan uang dari kocek pribadinya.
Sikap tegas ini diambil Dedi setelah melihat langsung laporan siswa yang tidak mendapat fasilitas layak. Ia menolak menunggu proses birokrasi yang berbelit.
"Nanti dipenuhi. kemarin laporan ke saya, kursinya cukup. Tapi kalau hari ini kurang, nanti kita support kursi dan mejanya. Kursi tidak perlu menunggu APBD saya akan bantu langsung kursi mah dibeliin sama saya aja," kata Dedi di Gedung Pakuan Bandung, dilansir Antara, Senin (14/7/2025).
Khusus untuk SMAN 1 Bandung, Dedi Mulyadi yang akrab disapa KDM, mengaku sudah mendapat informasi ada kekurangan 88 set kursi dan meja. Ia berjanji akan langsung memenuhinya pada hari Senin ini juga.
Tak hanya untuk satu sekolah, Dedi membuka pintu lebar-lebar bagi sekolah lain yang mengalami nasib serupa untuk melapor.
"Sekolah-sekolah lain pun, kalau ada kekurangan tinggal lapor ke Sekda, Gubernur, atau Dinas Pendidikan. Kita tidak perlu tunggu APBD," ucap dia.
Aksi 'di luar nalar' Dedi Mulyadi tak berhenti di situ. Untuk kelas-kelas yang kini sesak dengan siswa hingga 50 orang, ia juga menjamin akan memasang pendingin ruangan (AC). Sebagian dana bahkan berasal dari donatur bernama Joshua Sirait yang menyumbang Rp1 miliar.
"Hari ini kita juga support AC, dua hari ini sudah 150 AC dipasang dari target 800 yang akan dipasang. Sejauh ini sudah hampir Rp8 miliar biayanya... Kalau kerja dengan saya tidak terbatas dengan APBD, selama bisa disediakan dan dibantu pasti dibantu," ucapnya.
Baca Juga: Kang Dedi Mulyadi Gelontorkan Miliaran Rupiah untuk pasang 800 AC di Berbagai Sekolah
Sebelumnya, Kepala SMAN 1 Bandung, Tuti Kurniawati, membenarkan kondisi tersebut. Pihaknya terpaksa menggunakan kursi tambahan dari aula yang jenisnya berbeda dari kursi belajar standar.
"Untuk kekurangan kursi dan meja, kami masih memberdayakan potensi yang ada di sekolah, sambil menunggu alokasi dari APBD perubahan," kata Tuti. Ia bahkan menyebut para siswa yang tak kebagian meja diimbau membawa papan ujian untuk alas menulis.
"Kami berharap, secepatnya ada solusi mengenai kekurangan meja dan kursi ini. Mudah-mudahan kekurangannya bisa terpenuhi pekan ini," ujar Tuti.