Sherly pun mengaku bahwa semuanya harus diawali dengan mengubah mindset sebelum meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku Utara.
“PR terbesar saya itu pertama, Reformasi birokrasi secara tata kelola pemerintahan menuju digitalisasi dan reformasi mindset dari kurang melayani menjadi lebih melayani,” ujar Sherly.
“Kita pemerintah provinsi Maluku Utara harus bersama-sama sadar bahwa kita ini ada karena rakyat. Saya dipilih oleh rakyat, ASN digaji oleh rakyat, harus memanfaatkan semua APBD yang menjadi hak rakyat untuk bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat, itu yang jadi PR 5 Tahun ke depan,” sambungnya.
Perjalanan Sherly Menjadi Gubernur
Pilihan untuk menjadi Gubernur bukanlah pilihan yang mudah bagi seorang Sherly Laos.
Pasalnya, ia harus siap mengutamakan rakyat Maluku Utara di atas rasa berkabungnya saat itu, dimana sang suami meninggal dunia usai speedboat yang ditumpanginya terbakar.
Tak hanya sekedar melanjutkan mimpi sang suami, Sherly memutuskan untuk maju sebagai Gubernur lantaran miris melihat kehidupan Masyarakat Maluku Utara.
Banyak dari mereka yang masih kesakitan, lantaran belum hidup Sejahtera.
Sherly sendiri pun harus merasakan betapa sakitnya menahan luka bakarnya hingga kehilangan sosok suami, lantaran fasilitas di rumah sakit tersebut sangat terbatas.
Baca Juga: Janda Kaya Raya Jadi Gubernur: Sherly Laos Janji Bisa Sejahterakan Masyarakat Maluku Utara
Hal inilah yang membangun kuat semangat Sherly untuk maju menjadi Gubernur Maluku Utara.
Usai menjadi Gubernur, Sherly pun mengungkapkan perubahan besar terjadi dalam hidupnya.
Hidup yang awalnya hanya sebagai ibu rumah tangga, merawat suami dan ketiga anaknya, kini dirinya menjadi kepala daerah.
Sejak kecil Sherly sudah hidup berkecukupan, karena orang tuanya termasuk orang berada. Hidup sejahtera yang dirasakan Sherly ini rupanya tak membuat ia lupa dengan orang-orang kecil di bawahnya.
Sherly mengaku bahwa dirinya tidak butuh penyesuaian yang lama untuk hidup di lingkungan sederhana demi masyarakat Maluku Utara.
“Melayani, sebagai manusia kita semua punya rasa kemanusiaan, dan karena saya sendiri kemarin menjadi korban, jadi merasakan apa yang mereka rasakan, sehingga saya tahu apa yang mereka rasakan,” ujar Sherly.