Suara.com - PT Jakarta International Expo (JIExpo) berencana menambah fasilitas gedung baru dua lantai dengan total luas mencapai 25.000 meter persegi.
Hal ini dilakukan untuk menambah kapasitas peserta Jakarta Fair Kemayoran 2026 mendatang.
Marketing Director JIExpo, Ralph Scheunemann mengatakan, ruang pamer tambahan ini akan mengakomodasi peserta-peserta baru yang setiap tahun berebut tempat untuk tampil di ajang pameran terbesar di Asia Tenggara tersebut.
“Sementara kita akan bangun hal baru, karena memang kebutuhan atau permintaan daripada peserta itu luar biasa," ujar Ralph kepada wartawan, Selasa (15/7/2025).
Rencananya, akan dibangun lagi dua lantai gedung baru, total luasnya itu kurang lebih 25.000 meter persegi.
"Lantai pertama yang akan kita gunakan tahun depan di Jakarta Fair, jadi ada penambahan 10.000 (meter persegi),” tambah dia.
![Marketing Director PT Jakarta International Expo (JIExpo), Ralph Scheunemann, di Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. [Suara.com/Fakhri Fuadi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/14/72683-marketing-director-pt-jakarta-international-expo-jiexpo-ralph-scheunemann.jpg)
Pembangunan ini direncanakan untuk rampung dan mulai difungsikan pada gelaran Jakarta Fair tahun depan. Ia mengaku ingin menjaga kualitas penyelenggaraan dan memberi ruang lebih luas bagi pelaku usaha dari berbagai sektor, termasuk UMKM.
Meski begitu, Ralph mengakui bahwa pembangunan gedung baru ini juga harus disertai dengan pembenahan fasilitas pendukung lainnya, salah satunya adalah area parkir.
Ia tak menampik bahwa persoalan parkir dan kemacetan menjadi salah satu catatan penting selama JFK 2025.
Baca Juga: Rano Karno Klaim Ekonomi Jakarta Baik, DPRD: Optimisme Semu, Data Bicara Lain
“Kita menyelenggarakan event yang terbesar di Jakarta, terbesar di Asia Tenggara. Jadi memang kadang-kadang terjadi overload," ungkapnya.
"Parkiran kita ini sebenarnya salah satu yang terbesar di Jakarta, tapi tetap saja penuh karena semua orang maunya parkir sedekat mungkin. Ini PR kita untuk edukasi publik ke depan,” Ralph menambahkan.
JIExpo juga sedang mengkaji kemungkinan pengembangan fasilitas parkir baru, namun dengan mempertimbangkan kebutuhan jangka panjang dan efisiensi pemanfaatan lahan.
Pasalnya, kebutuhan parkir dalam jumlah besar hanya terjadi pada saat Jakarta Fair berlangsung.
“Kemungkinan bangun perparkiran sudah masuk ke radar kami... tapi mungkin ada solusi-solusi lain yang bisa kita temukan,” tambah Ralph.
Jakarta Fair 2025 sendiri mencatat total kunjungan sekitar 5,8 hingga 5,9 juta orang dan nilai transaksi sebesar Rp 7,3 triliun.