Donald Trump Pangkas Tarif Impor RI, Untung atau Buntung bagi Indonesia?

Yohanes Endra Suara.Com
Rabu, 16 Juli 2025 | 16:42 WIB
Donald Trump Pangkas Tarif Impor RI, Untung atau Buntung bagi Indonesia?
Donald Trump Pangkas Tarif Impor RI (instagram)

Suara.com - Kesepakatan dagang terbaru antara mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, tengah menjadi perbincangan hangat publik.

Dalam perjanjian yang diumumkan secara resmi, Indonesia akan dikenakan tarif sebesar 19 persen untuk seluruh produk ekspor ke AS.

Sebaliknya, produk-produk asal Amerika akan masuk ke Indonesia tanpa hambatan tarif maupun non-tarif.

Kesepakatan ini disebut Trump sebagai "terobosan besar" yang untuk pertama kalinya memberikan akses penuh bagi produk-produk Amerika ke pasar Indonesia.

Namun di balik narasi besar tersebut, muncul berbagai pertanyaan tentang siapa sebenarnya yang diuntungkan dalam kerja sama ini.

Komitmen Besar Pembelian Produk Amerika

Dalam kesepakatan tersebut, Indonesia menyatakan komitmennya untuk membeli energi, produk pertanian, serta puluhan pesawat buatan Amerika.

Nilai pembelian ini tidak main-main. Untuk sektor energi saja, Indonesia akan mengucurkan dana sebesar USD 15 miliar atau sekitar Rp240 triliun.

Selanjutnya, pembelian produk pertanian asal AS mencapai USD 4,5 miliar atau sekitar Rp72 triliun.

Baca Juga: Donald Trump Pangkas Tarif Resiprokal, Presiden Prabowo Umumkan Detailnya Sore Ini!

Selain itu, Indonesia juga akan membeli 50 unit pesawat Boeing Jet, yang sebagian besar merupakan seri 777.

Langkah ini dipandang sebagai bentuk dukungan Indonesia dalam mengurangi defisit perdagangan AS dan sebagai simbol arah baru dalam hubungan bilateral kedua negara.

Donald Trump Bombardir Iran Tanpa Restu Kongres AS. [Instagram]
Donald Trump Bombardir Iran Tanpa Restu Kongres AS. [Instagram]

Tarif Ekspor 19 Persen: Tantangan Bagi Produk Lokal

Yang menjadi sorotan utama adalah pemberlakuan tarif ekspor sebesar 19 persen untuk seluruh produk Indonesia yang masuk ke pasar Amerika.

Sementara produk dari AS masuk tanpa pungutan bea dan hambatan non-tarif, kondisi ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan pelaku usaha nasional.

Dengan beban tarif sebesar itu, harga barang ekspor Indonesia akan melonjak dan otomatis membuat produk-produk lokal menjadi kurang kompetitif dibandingkan barang serupa dari negara lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI