Suara.com - Isu Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka batal pergi ke Papua rupanya menggelitik seorang Rocky Gerung.
Menurut Rocky, Gibran seharusnya pergi ke Papua untuk memperdalam ilmu mengenai politik dunia.
“Gibran itu mestinya di Papua supaya dia belajar tentang politik dunia,” ujar Rocky, dikutip dari youtube Hendri Satrio Official, Selasa (15/7/25).
“Papua sekarang itu ada center of gravity dari Asia Pasifik itu,” tambahnya.
Dengan pergi ke Papua, menurut Rocky, Gibran akan bisa belajar lebih banyak mengenai geopolitik, etika lingkungan hingga budaya lokal di sana.
“Harus ke Papua sebenernya, supaya dia belajar geopolitik, dia belajar environment ethics, dia belajar soal local culture,” ungkapnya.
Rocky Gerung menyebut jika Gibran berniat maju di 2029, tentunya ia akan memperjuangkan untuk bisa menjadikan Papua sebagai tempat belajarnya.
“Kalau dia mau maju 2029, mestinya dia bilang sama Pak Prabowo ‘Saya bukan sekedar desk Papua, saya ingin punya Istana di Papua, sampai 2029 saya mau magang di situ, belajar segalanya,” ujar Rocky.
Namun rencana Gibran untuk berkantor ke Papua tersebut batal.
Baca Juga: Satgas Damai Cartenz Ungkap Tiga Sumber Senjata dan Amunisi OPM, Salah Satunya dari Aparat!
Menurut Rocky hal ini dikarenakan tidak sesuai dengan petunjuk ayahnya, Joko Widodo.
“Ya pasti dia merasa dia tidak mampu, atau tidak sesuai dengan petunjuk bapaknya,” sindir Rocky.
“Kan dukunnya bilang beda,” sambungnya.
Rocky sontak menyentil bahwa keberadaan Gibran seharusnya di Papua bukan di Jakarta yang hanya membagikan produk skincare.
“Iya harusnya dia di Papua aja sampai 2029, jangan balik-balik ke Jakarta,” ujarnya.
“Di Jakarta ya dia nanti bagi-bagi skincare lagi, padahal yang dibutuhkan adalah braincare,” sindirnya.