5 Daftar Kebobrokan Jokowi saat Kuliah yang Diungkap Mantan Rektor UGM

Bernadette Sariyem Suara.Com
Kamis, 17 Juli 2025 | 13:21 WIB
5 Daftar Kebobrokan Jokowi saat Kuliah yang Diungkap Mantan Rektor UGM
Kolase foto mantan Rektor UGM Profesor Sofian Effendi (kiri) dan Jokowi (kanan). [Suara.com]

Dugaan kebohongan publik menjadi dasar laporan yang dilayangkan Ahli Digital Forensik, Rismon Sianipar, ke Polda Metro Jaya.

Rismon menyoroti dialog antara Jokowi dan Kasmudjo saat acara Dies Natalis UGM pada 2017.

Saat itu, Jokowi memperkenalkan Kasmudjo sebagai dosen pembimbingnya yang "galak".

Namun, belakangan Kasmudjo sendiri mengklarifikasi bahwa ia bukan pembimbing skripsi.

Bahkan bukan pembimbing akademik Jokowi karena saat itu statusnya masih asisten dosen.

"Bahwa di tahun 2017 Pak Jokowi dan Pak Kasmudjo di situ berdialaog, ada bimbingan skripsi bolak-balik dan galak segala macam dan publik menyimpulkan bahwa Pak Kasmudjo adalah pembimbing skripsinya, tapi dibantah langsung tahun 2025 oleh Pak Kasmudjo sendiri," terang Rismon.

Tanggapan Jokowi: Curiga Ada Agenda Politik Besar

Di tengah derasnya tudingan, Joko Widodo angkat bicara. Ia mengaku mencium adanya agenda politik besar di balik serangkaian isu yang menyerang dirinya dan keluarga, termasuk polemik ijazah palsu.

“Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politi di balik isu-isu ini ijazah palsu, isu pemakzulan,” kata Jokowi pada Senin (14/7/2025).

Baca Juga: Dosa Politik Jokowi Dikuliti Rocky Gerung, Nasib Warisannya Kini di Tangan Prabowo

Menurutnya, serangan ini dirancang sistematis untuk merusak reputasi politik yang telah ia bangun.

"Ini perasaan politik saya, mengatakan ada agenda besar politik. Untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-down grade," jelasnya.

Sementara itu, melalui kuasa hukumnya, Jokowi berharap proses hukum atas laporannya terkait pencemaran nama baik dapat segera memulihkan namanya.

“Dengan upaya hukum tersebut, Pak Jokowi mengharapkan nama baiknya dipulihkan dan keaslian ijazah dikukuhkan pengadilan,” kata kuasa hukum Jokowi, Rivai Kusumanegara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI