Ia menduga ada agenda politik besar di balik tudingan ijazah palsu yang terus digulirkan untuk menurunkan reputasi politiknya.
"Perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-downgrade," kata Jokowi.
Meski demikian, Jokowi menegaskan kesiapannya untuk menghadapi proses hukum dan akan menunjukkan ijazah aslinya di persidangan.
"Saya ingin menunjukkan ijazahnya di dalam sidang pengadilan nantinya," ucapnya.
Di sisi lain, politisi dari PDI Perjuangan, Aria Bima, memandang polemik ini sebagai hal yang biasa dalam dinamika politik.
Menurutnya, seorang negarawan harus terbiasa diterpa berbagai isu. Ia bahkan menyebut tokoh-tokoh seperti SBY dan Prabowo Subianto pernah mengalami hal serupa.
Kasus ini menjadi semakin relevan bagi generasi milenial dan anak muda untuk memahami bagaimana isu hukum dapat berkelindan dengan kepentingan politik.
Proses banding ini akan menjadi pembuktian, apakah tudingan "hakim takut" memiliki dasar, atau justru ini murni pertarungan hukum biasa.
Baca Juga: Ini 12 Nama Terlapor Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Termasuk Eks Ketua KPK Abraham Samad