Ternyata Ini Sosok Hari Mulyono, Ipar Jokowi yang Ijazahnya Diduga Dipakai Maju Pilpres?

Bella Suara.Com
Kamis, 17 Juli 2025 | 16:52 WIB
Ternyata Ini Sosok Hari Mulyono, Ipar Jokowi yang Ijazahnya Diduga Dipakai Maju Pilpres?
Presiden ketujuh Joko Widodo (tengah) berjalan keluar dari Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/4/2025). [ANTARA FOTO/Fauzan/nz]

Suara.com - Nama Hari Mulyono mendadak menjadi sorotan publik. Hal itu terjadi setelah mantan Rektor UGM, Prof. Sofian Effendi, menyebut bahwa ijazah yang digunakan Joko Widodo untuk mencalonkan diri diduga bukan miliknya, melainkan atas nama Hari Mulyono.

Pernyataan itu disampaikan Sofian dalam wawancara bersama Rismon Hasiholan Sianipar di kanal YouTube Balige Academy, yang kemudian viral setelah diunggah ulang di platform X (Twitter).

Dalam perbincangan itu, Sofian mengungkap sejumlah kejanggalan dalam riwayat pendidikan Jokowi, termasuk IPK rendah, skripsi tidak pernah diuji, dan ijazah yang disebut tidak sah.

“Sekarang yang dipakainya sebagai ijazah untuk mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota, calon Gubernur, dan calon Presiden itu adalah ijazah palsu. Memalsukan ijazahnya Hari Mulyono,” ujar Sofian.

Potret ijazah Jokowi. (Twitter)
Potret ijazah Jokowi. (Twitter)

Salah satu poin yang paling mencolok adalah pernyataan Sofian bahwa ijazah yang dipakai Jokowi memuat data yang bukan berasal dari dirinya, melainkan dari Hari Mulyono. Hal itu terlihat dari asal sekolah yang tercantum dalam ijazah tersebut.

“Dalam ijazah yang dia pakai masih tertulis SMA 6 Yogyakarta, sekolahnya Mulyono. Itu yang bikin dia takut menunjukkan ijazah asli itu,” tambah Sofian Effendi.

Siapa Hari Mulyono?

Hari Mulyono bukan nama asing dalam kehidupan pribadi Jokowi. Ia adalah suami dari Idayati, adik kandung Jokowi, atau dengan kata lain, ipar Jokowi sendiri.

Tak hanya itu, Hari juga merupakan rekan seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM pada awal 1980-an.

Namun, berbeda dari Jokowi yang disebut bermasalah secara akademik dan tidak lulus, Hari Mulyono justru dikenal sebagai mahasiswa berprestasi.

Baca Juga: Jokowi Tak Pernah Tunjukkan Ijazah Asli! Mantan Rektor UGM Ungkap Fakta Mengejutkan?

Ia lulus tepat waktu pada 1985 dan dikenal sebagai aktivis kampus yang mendirikan organisasi pecinta alam Silvagama.

“Hari Mulyono ini orang aktivis, dia dikenal di kalangan mahasiswa karena mendirikan Silvagama. Jadi dia orangnya memang perform,” ungkap Sofian.

Sudah Meninggal Sejak 2018

Hari Mulyono telah meninggal dunia pada 24 September 2018 di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta pada usia 58 tahun.

Ia dimakamkan di TPU Mundu, Gondangrejo, Karanganyar. Presiden Jokowi saat itu turut hadir melayat secara langsung.

Hari wafat setelah berjuang melawan penyakit stroke dan komplikasi hipertensi yang dideritanya sejak 2016.

Dugaan Skripsi Bodong dan IPK Rendah

Dalam wawancara tersebut, Sofian juga menyebut bahwa Jokowi pernah dinyatakan tidak lulus pada 1982 karena memiliki IPK di bawah 2 setelah menempuh 30 mata kuliah selama empat semester.

Ia menyebut Jokowi sebenarnya hanya terdaftar sebagai mahasiswa sarjana muda (BSc) dan tidak berhak melanjutkan ke tingkat sarjana penuh karena tidak memenuhi syarat.

Lebih dari itu, skripsi yang diklaim sebagai karya akademik Jokowi juga disebut bermasalah. Sofian menyebut, dosen pembimbing Jokowi, Prof. Kasmudjo, bahkan membantah pernah membimbing Jokowi, dan menyatakan bahwa skripsi yang dimaksud adalah hasil jiplakan pidato ilmiah milik Prof. Sunardi.

“(Skripsi) itu tidak pernah diuji, tidak pernah lulus, dan makanya nggak ada tanggal. Yang dipakai itu contekan dari pidato Pak Nardi,” ujar Sofian.

Klarifikasi Sofian Effendi

Namun, tak lama usai menyampaikan pernyataannya, Sofian Effendi langsung melakukan klarifikasi.

Pada Kamis, 17 Juli 2025, beredar surat pernyataan bermaterai dari Sofian yang menegaskan bahwa ia menarik seluruh ucapannya dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

Dalam surat yang ditulis di Yogyakarta itu, Sofian meralat semua isi wawancara dan menegaskan bahwa pernyataan Rektor UGM saat ini, Prof. Dr. Ova Emilia, yang sebelumnya menyatakan ijazah Jokowi asli, adalah benar adanya.

“Terkait dengan informasi yang tersebar dari live streaming di kanal YouTube Langkah Update dengan Judul ‘Mantan Rektor UGM Buka-Bukaan! Prof Sofian Effendy Rektor 2002–2007! Ijazah Jokowi & Kampus UGM!’ pada tanggal 16 Juli 2025 tentang ijazah atas nama Bapak Joko Widodo, saya menyatakan bahwa pernyataan Rektor UGM Prof. Dr. Ova Emilia tertanggal 11 Oktober 2022 memang sesuai dengan bukti-bukti yang tersedia di Universitas,” tulis Sofian.

“Sehubungan dengan itu, saya menarik semua pernyataan saya di dalam video tersebut dan memohon agar wawancara dalam kanal YouTube tersebut ditarik dari peredaran,” lanjutnya.

Sebagai penutup, ia menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang terdampak atas pernyataannya.

“Saya mohon maaf setulus-tulusnya kepada semua pihak yang saya sebutkan pada wawancara tersebut. Demikian pernyataan saya dan saya sangat berharap agar wacana tentang ijazah tersebut dapat diakhiri.” kata Sofian.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Presiden Joko Widodo terkait dugaan tersebut. Universitas Gadjah Mada juga belum merespons klaim terbaru dari Sofian Effendi.

Sebelumnya, pihak kampus sempat menyatakan bahwa Jokowi adalah lulusan sah Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985, namun dokumen aslinya tidak pernah ditunjukkan langsung ke publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI