"Bila gelombang protes terhadap Gibran makin tinggi, mungkin tidak perlu sampai Mahkamah Konstitusi. Seperti kita alami tahun 1998, perubahan bisa terjadi dari luar lembaga formal," kata Rocky.
Namun, ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas nasional di tengah gejolak ini, terutama demi menjaga kepercayaan investor terhadap Indonesia.
"Tinggal bagaimana stabilitas dijaga, agar investor tidak menganggap Indonesia sedang kacau. Ini penting," tutup Rocky.
Wacana pemakzulan Gibran sendiri muncul di tengah sorotan publik terhadap proses pencalonannya yang dinilai sarat kepentingan politik dan kontroversi hukum.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Prabowo Subianto terkait isu tersebut, namun perkembangan di DPR akan menjadi indikator penting arah manuver politik selanjutnya.