Hal ini memperkuat dugaan bahwa ia telah menetap di Malaysia selama berbulan-bulan untuk menghindari proses hukum.
Menindaklanjuti temuan ini, Imigrasi bergerak cepat dengan menjalin koordinasi lintas negara.
Yuldi menegaskan pihaknya telah menghubungi perwakilan Imigrasi di Malaysia serta Kepolisian Diraja Malaysia untuk membantu melacak dan menemukan posisi pasti Riza Chalid.
Siapa Muhammad Riza Chalid? 'Raja Minyak' Penuh Kontroversi
Nama Muhammad Riza Chalid bukanlah sosok baru dalam pusaran kasus besar di Indonesia.
Pengusaha yang dijuluki 'Raja Minyak' ini dikenal karena gurita bisnisnya yang diduga kuat mendominasi sektor impor minyak mentah nasional melalui berbagai perusahaan cangkang.
Kekayaannya pun fantastis, pada 2015 majalah Globe Asia menaksir hartanya mencapai US$ 415 juta, menempatkannya di peringkat ke-88 orang terkaya di Indonesia.
Sebelum tersandung kasus korupsi tata kelola minyak mentah, namanya pernah menjadi sorotan utama dalam skandal "Papa Minta Saham" terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia pada 2015.
Selain itu, ia juga sempat terseret dalam penyelidikan kasus mafia migas Petral pada 2008.
Baca Juga: Namanya Dicatut Kasus Korupsi Riza Chalid, Hashim Djojohadikusumo Tegaskan Tidak Ikut Campur
Dalam kasus terbaru yang menjeratnya, Riza ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung atas dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
Skala korupsi yang dituduhkan pun luar biasa besar, dengan potensi kerugian negara yang ditaksir mencapai Rp 285 triliun.
Angka ini menjadi salah satu nilai kerugian negara terbesar dalam sejarah kasus korupsi di Indonesia, menegaskan urgensi pengejaran dan penangkapan dirinya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di muka hukum.