Suara.com - Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke rumah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di Surakarta, Jawa Tengah pada Minggu (20/7/25).
Saat langit sudah menjelang petang, Prabowo menyempatkan untuk silaturahmi ke kediaman Jokowi disela-sela kesibukannya.
Melihat kebaikan Prabowo yang bersedia menyempatkan waktunya, Jokowi dan sang istri, Iriana berdiri di depan rumahnya untuk menyambut Prabowo.
Sambutan hangat yang diberikan Jokowi dan istrinya itu sontak membuat Prabowo merasa sungkan.
“Pak,” ucap Prabowo Ketika turun dari mobil sambil memberi salam pada Jokowi.
“Selamat sore,” sahut Jokowi.
“Apa kabar pak?,” tanya Prabowo pada Jokowi.
“Baik,” jawab Jokowi sambil melempar senyum.
Setelah menanyakan kabar Jokowi, Prabowo sontak mengungkapkan bahwa dirinya baru sempat bersilaturahmi ke kediaman Jokowi, lantaran belakangan ini sibuk keliling dunia untuk kunjungan kerja.
Baca Juga: Prabowo Tak Tega, Tatap Mata Anak Sekolah yang Teriak Belum Dapat MBG
Mendengar penjelasan Prabowo tersebut, Jokowi justru merasa heran, lantaran Prabowo masih diberi kekuatan fisik untuk melakukan beberapa kunjungan kerja diluar.
Jokowi bahkan penasaran dengan power dan kekuatan yang dimiliki Prabowo ini berasal dari mana, sehingga dirinya benar-benar terlihat sehat secara fisik.
“Baru sempat mampir, Pak. Baru keliling, Pak , dua minggu,” kata Prabowo.
“Saya yang ngliat aja udah haaah,” ucap Jokowi sambil menggelengkan kepala.
“Hahahaha,” sahut Prabowo.
“Hahahaha, ini powernya dari mana ini,” sambung Jokowi.
Setelah berbincang-bincang singkat didepan rumah, Jokowi terlihat mempersilahkan masuk Prabowo.
Keduanya mengobrolkan banyak hal di dalam bahkan sekitar satu jam lamanya. Menurut keterangan Prabowo, pihaknya mengungkap sejumlah hal penting.
Hal penting yang diperbincangkan itu salah satunya mengenai alasan Prabowo sering bepergian ke luar negeri sejak menjabat menjadi presiden.
Bukan tanpa alasan, Prabowo mengatakan bahwa lawatan ke berbagai negara itu dilakukan guna menilai pendekatan personal antarpemimpin penting.
Hal ini diakui Prabowo penting untuk membangun rasa saling percaya di tengah perubahan pemerintahan di Indonesia.
Meskipun Prabowo secara personal mengaku Lelah dengan melakukan perjalanan tersebut, namun semuanya ia lakukan demi negara tercinta.
“Kadang-kadang memang capek kita banyak keliling di luar negeri, tetapi hal-hal itu kadang-kadang harus ada pendekatan langsung, pendekatan personal, pribadi antara pemimpin-pemimpin sehingga mereka juga paham, dan mereka ada trust, ada kepercayaan, akhirnya lancar,” ujar Prabowo.
Tak hanya soal kunjungan kerja yang dilakukan di luar negeri. Prabowo juga menyampaikan pada Jokowi bahwa pihaknya melanjutkan kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, dengan semangat non-blok seperti yang tertuang dalam konstitusi.
“Saya meneruskan tradisi Indonesia sebagai negara non-blok, non-aligned. Kita terkenal bahwa kita tidak mau ikut blok manapun. Kita ikut di BRICS dari kepentingan ekonomi kita, tetapi kita ikut juga, kita daftar OECD, yang itu adalah Kumpulan negara-negara maju yang dipimpin oleh Barat. Kita juga mendaftar di CPTPP juga (yang) dipimpin Jepang, dan sebagainya. Kita ikut juga di IPEF, Indo-Pacific Economic Forum, yang dipimpin juga oleh negara-negara Barat,” jelasnya.
Prabowo menekankan bahwa pendekatan netral Indonesia membuat negara ini dihargai dan diterima secara luas di kancah Internasional.
Indonesia bahkan kerap diminta memainkan peran dalam sejumlah isu global.
“Jadi, kita benar-benar diterima oleh semua pihak bahwa Indonesia netral, Indonesia menghormati semua negara, Indonesia ingin bersahabat dengan semua negara. Indonesia tidak mau campur tangan dengan urusan dalam negeri negara manapun, dan ini kita diterima. Ya, capeknya diundang-undang dan diminta,” ujar Prabowo.
Kontributor : Kanita