Terbongkar! Jurus 'Nangis Sekencang-kencangnya' Grace Natalie Depan Jokowi: Simbiosis Mutualisme

Senin, 21 Juli 2025 | 18:47 WIB
Terbongkar! Jurus 'Nangis Sekencang-kencangnya' Grace Natalie Depan Jokowi: Simbiosis Mutualisme
Grace Natalie dan Jokowi (Instagram)

Suara.com - Sebuah strategi politik yang terkesan dramatis diungkap oleh salah satu pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jeffrie Geovanie. Ia mengaku pernah meminta Grace Natalie untuk 'menangis sekencang-kencangnya' di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) demi satu tujuan: membujuk Jokowi agar mau bergabung dan 'menyelamatkan' PSI.

Pengakuan ini membongkar betapa krusialnya sosok Jokowi bagi kelangsungan hidup PSI. Menurut Jeffrie, partainya sadar betul bahwa tanpa 'darah Jokowi', mereka diprediksi akan kembali gagal menembus Senayan.

Langkah PSI yang sangat bergantung pada keluarga Jokowi ini dinilai oleh para pengamat sebagai sebuah strategi elektoral yang sangat terukur, meski bukan tanpa risiko.

Pengamat politik Agung Baskoro menilai, PSI memang tidak punya pilihan lain.

"PSI butuh figur mereka secara elektoral sehingga peluang lolos ke senayan semakin besar. Dan saat ini figur yang paling kuat elektoralnya adalah Jokowi dan keluarga Solo," ujar Agung kepada Suara.com, Senin (21/7/2025).

Namun, Agung melihat ini sebagai simbiosis mutualisme. Di satu sisi, PSI butuh Jokowi. Di sisi lain, Jokowi juga butuh kendaraan politik baru untuk menjaga legasi dan kekuatan politik keluarganya pasca-lengser.

"Keluarga Pak Jokowi juga membutuhkan kendaraan politik pasca beliau tak lagi menjadi presiden dan keluarganya masih menempati pos-pos kekuasaan. Ini perlu terkonsolidasi agar kekuatan politik yang mereka miliki tidak berserakan," terangnya.

Sementara itu, pengamat komunikasi politik M. Jamiluddin Ritonga melihat ini sebagai strategi positioning yang disengaja. PSI, kata dia, ingin menanamkan di benak publik bahwa PSI adalah Jokowi, dan Jokowi adalah PSI.

“PSI ingin mengidentifikasi partainya identik dengan Joko Widodo. Posisioning ini sengaja dibenamkan ke benak khalayak agar PSI dapat diterima dan dijadikan idola oleh masyarakat,” terang Jamiluddin.

Baca Juga: Jokowi Kerja Keras untuk PSI: Blueprint Rahasia Menuju 2029 Dibocorkan

“PSI berharap masyarakat yang mengidolakan Jokowi, juga akan mengidolakan PSI. Dengan begitu, elektabilitas PSI akan terdongkrak sebesar ketokohan Jokowi,” jelas dia.

Strategi 'menangis' yang diungkap Jeffrie Geovanie ini ternyata membuahkan hasil. Meski bukan Jokowi yang bergabung, putra bungsunya, Kaesang Pangarep, akhirnya masuk dan kini bahkan menjabat sebagai Ketua Umum PSI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI