Anaknya Dilempar ke Sungai, Istri Penggal Suami

Bernadette Sariyem Suara.Com
Selasa, 22 Juli 2025 | 13:58 WIB
Anaknya Dilempar ke Sungai, Istri Penggal Suami
Ilustrasi - Seorang istri di Banjar, Kalimantan Selatan, memenggal kepala suaminya karena anak kandungnya dibuang ke sungai. [Suara.com]

Suara.com - Tragedi keluarga yang mengerikan telah mengguncang ketenangan Dusun Oman, Desa Paramasan Atas, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Seorang ibu muda, berinisial FT (28), memenggal kepala suaminya, DI, dalam insiden berdarah yang dipicu oleh puncak konflik rumah tangga dan dugaan kekerasan terhadap anak.

Aksi brutal ini turut dibantu oleh kakak kandung FT, berinisial PP (34).

Peristiwa sadis ini terjadi di tengah hutan dekat aliran Sungai Kuman pada Rabu, 16 Juli 2025, sekitar pukul 15.00 WITA.

Jasad DI ditemukan oleh warga dalam kondisi yang sangat mengenaskan, tergeletak di pinggir sungai dengan kepala dan tangan kiri terputus dari tubuhnya.

Potongan kepala korban ditemukan warga sekitar tujuh meter dari lokasi tubuhnya.

Menurut keterangan resmi dari Kapolres Banjar AKBP Fadli, insiden maut ini bermula saat pasangan suami istri tersebut, bersama anak mereka dan beberapa anggota keluarga lain, sedang berjalan kaki menuju lokasi kerja di dalam hutan.

Di tengah perjalanan, DI diduga terbakar api cemburu dan marah kepada FT.

Ia menuduh istrinya memiliki hubungan khusus dengan saudara laki-laki FT dan rekan kerja mereka yang lain.

Baca Juga: Pembunuh Perempuan Terborgol di Cisauk Terancam Hukuman Mati

Keributan pun tak terhindarkan dan memuncak ketika mereka tiba di tepi Sungai Kuman. DI dilaporkan memukul FT hingga istrinya itu terjatuh.

Dalam kondisi terdesak, terpojok, dan emosi yang sudah di ubun-ubun, FT mengambil sebilah parang dan secara membabi buta membacok wajah suaminya.

Melihat adiknya menyerang, PP (34), kakak kandung FT yang berada tak jauh dari lokasi kejadian, segera ikut campur.

Ia turut menyerang korban DI dengan parang dan sebilah belati. Serangan brutal itu tidak berhenti di situ.

FT kemudian membacok lengan kiri korban hingga putus, sementara PP menggorok leher DI hingga kepalanya terpisah dari badan. Kepala korban lantas mereka buang sejauh tujuh meter.

“Kedua pelaku mengaku melakukan tindakan itu karena khawatir korban hidup kembali,” ujar AKBP Fadli dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Banjar pada Senin, 21 Juli 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI