Suara.com - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, bersama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengajak masyarakat untuk menjauhi praktik rentenir atau yang kerap disebut “bank emok” dengan memanfaatkan program Pembiayaan Mikro Perumahan, yang dikenal dengan “Pembiayaan Home.”
Dalam sambutannya, Menteri Maruarar menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Barat atas dukungan dalam kolaborasi program tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan Gubernur Jawa Barat dalam kolaborasi Pembiayaan Mikro Perumahan untuk masyarakat Jabar,” ujarnya dilansir dari laman Antara, Rabu (23/7/2025).
Menteri Maruarar menegaskan, ketimbang meminjam dana ke rentenir dengan bunga tinggi, masyarakat lebih baik menggunakan fasilitas Pembiayaan Mikro Perumahan yang disediakan Kementerian PKP.
“Pinjaman ini bisa dipakai untuk merenovasi rumah atau bahkan untuk modal usaha kecil dengan proses yang lebih mudah, murah, dan cepat,” tambahnya.
Menurutnya, persoalan rentenir dan tengkulak masih menjadi masalah besar di seluruh Indonesia yang membutuhkan perhatian serius agar masyarakat tidak terjebak utang berkepanjangan.
“Kita tidak perlu marah-marah menghadapi rentenir, tapi hadapi lewat program ini agar masyarakat terbebas dari jeratan utang berbunga tinggi,” jelas Maruarar.
Pada Selasa malam (22/7), Menteri PKP juga meluncurkan kampanye Pembiayaan Home di Lembur Pakuan, kediaman Gubernur Jabar.
Hadir dalam acara ini sejumlah pejabat penting, seperti Wakil Kepala Staf Kepresidenan M Qodari, Staf Ahli Kementerian Desa Sugito, Sekdaprov Jabar Herman Suryatman, para bupati dan wali kota di wilayah Jawa Barat, hingga Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dan Komisioner BP Tapera.
Baca Juga: Menteri PKP Maruarar Sirait Sambangi Meikarta: Kita Cari Solusi
Kegiatan ini merupakan inisiasi bersama antara Kementerian PKP, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, PT SMF, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Bank BJB.
Menteri Maruarar juga sempat berdialog langsung dengan para ibu penerima program “Pembiayaan Home,” yang rata-rata memperoleh pinjaman Rp1 juta dengan bunga terjangkau dan pencairan cepat dalam tiga hari.
Selain itu, ia menyerahkan secara simbolis kunci rumah subsidi kepada 20 penerima KPR FLPP dari Bank BJB.
“Dengan Pembiayaan Home, saya berharap perekonomian masyarakat meningkat dan mereka dapat menghuni rumah subsidi yang layak dan berkualitas,” kata Maruarar.
Ia menambahkan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah membuka ‘karpet merah’ di bidang perumahan, termasuk pemberian fasilitas bebas BPHTB dan PBG.
“Ada sekitar 26 juta rumah tidak layak huni yang perlu direnovasi di Indonesia, dan Jawa Barat termasuk daerah dengan jumlah tinggi. Saya yakin kolaborasi ini akan membawa perubahan signifikan,” tutur Maruarar.