"Menyatakan bahwa banyak gerakan civil society saat ini berjalan secara volunter dan didanai sendiri karena kesadaran akan pentingnya menjaga demokrasi," paparnya.
Pesan Keras untuk Publik: Jangan Takut Kritik, Rezeki Bukan di Tangan Penguasa
![Massa dari Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) melakukan unjuk rasa di depan Balai Kota Jakarta, Rabu (2/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/02/58418-demo-di-balai-kota-dki-jakarta-jaringan-rakyat-miskin-kota.jpg)
Melihat resiliensi yang ditunjukkan oleh civil society, Ray Rangkuti menitipkan pesan krusial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ia mendorong publik untuk tidak pernah lelah menggunakan nalar dan akal sehat dalam menyikapi dinamika politik.
"Masyarakat harus tetap menggunakan nalar dan kritis dalam melihat tingkah laku politisi," pesannya.
Lebih dari itu, Ray mengajak masyarakat untuk membuang jauh-jauh rasa takut dalam menyuarakan kebenaran. Ia mengingatkan bahwa menjadi kritis bukan berarti melawan negara, melainkan wujud cinta pada demokrasi.
Pesan penutupnya pun terdengar kuat dan menggetarkan.
"Berani mengkritik jika ada yang tidak tepat dan jangan takut tidak kebagian 'jatah' karena rezeki bukan di tangan penguasa," tutupnya.