Jokowi Kini Akui Kasmudjo Bukan Dosen Pembimbing Skripsi, Dokter Tifa: Sudah Biasa Bohong

Kamis, 24 Juli 2025 | 14:05 WIB
Jokowi Kini Akui Kasmudjo Bukan Dosen Pembimbing Skripsi, Dokter Tifa: Sudah Biasa Bohong
Kolase potret dokter Tifa dan Joko Widodo. [Ist]

Suara.com - Pernyataan mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi terkait status Kasmudjo menyita perhatian dokter Tifa, salah satu tokoh yang kerap menyoroti kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.

Saat diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya di Mapolresta Solo pada Rabu (23/7/2025), Jokowi mengaku bahwa Kasmudjo bukan dosen pembimbing skripsi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi memang mengatakan bahwa Kasmudjo adalah dosen pembimbingnya. Namun, bukan untuk membimbing skripsi.

"Mengenai Pak Ir. Kasmudjo, saya sampaikan bahwa beliau adalah dosen pembimbing saya, tapi untuk pembimbing skripsi memang bukan Pak Kasmudjo, tapi Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro," ujar Jokowi.

Hal itu membuat jejak digital Jokowi kembali dikulik oleh dokter Tifa. Pemilik nama asli Tifauzia Tyassuma tersebut mengunggah video lawas ketika Jokowi bertemu dengan Kasmudjo di acara reuni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Desember 2017.

Kala itu, Jokowi meminta Kasmudjo untuk naik ke atas podium dan berdiri bersamanya. Jokowi bercerita bahwa ketika ia masih menjadi mahasiswa dan dalam proses mengerjakan skripsi, Kasmudjo merupakan tipe dosen pembimbing skripsi yang galak.

"Beliau waktu membimbing, seingat saya galak sekali. Begitu maju, dibentak balik. Maju, dibentak lagi. Tapi sekarang saya lihat beliau sudah bijak sekali," kata Jokowi kala itu.

Tak hanya itu, Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada Kasmudjo karena berkat bimbingannya, Jokowi dapat menyelesaikan skripsinya.

Perbedaan pengakuan Jokowi masa kini dan pada tahun 2017 pun menjadi sorotan dokter Tifa. Ia menyebut bahwa Jokowi merupakan orang yang suka berbohong.

Baca Juga: Kritik Telak Dandhy Laksono usai Jokowi Pensiun: Mondar-mandir ke Kantor Polisi Ngurus Kasus Ijazah

"Orang kalau sudah biasa bohong, enteng saja mengingkari kebohongannya," cuit dokter Tifa melalui akun X (dulunya Twitter) miliknya pada 24 Juli 2025.

Dokter Tifa merasa iba dengan Kasmudjo karena dimanfaatkan. Padahal, kala itu pun umurnya sudah lanjut usia.

"Kasihan Pak Kasmudjo. Di tahun 2017, dipanggungkan untuk dipaksa masuk dalam tim kebohongan publik, yang sangat memalukan ketika terbongkar. Dan membuat kehidupan Pak Kasmudjo di ujung usianya dijalani dengan ketakutan, was-was, perasaan bersalah, yang akan terus menghantui sampai akhir," tambah dokter Tifa.

Sebagai informasi tambahan, penyidik kini telah menyita ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Strata 1 (S1) milik Jokowi. Mantan Presiden RI ke-7 tersebut mendatangi Polresta Solo didampingi tim kuasa hukumnya, termasuk Yakup Hasibuan.

Yakup Hasibuan menjelaskan bahwa Jokowi dicecar dengan 45 pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan itu mencakup kronologis hingga kedekatan Jokowi dengan Dian Sandi.

"Diperdalam lah mengenai fakta-fakta perkuliahan beliau ketika di UGM. Tadi juga sudah dilakukan penyitaan terhadap ijazah SMA dan ijazah S1 Pak Jokowi, dalam rangka pembuktian dan dalam rangka penyidikan itu sudah disita oleh kepolisian," ungkap Yakup Hasibuan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI