Di Balik Bentrok FPI di Pemalang: Saat Polemik Nasab Ba'Alawi Tumpah ke Jalan

Tasmalinda Suara.Com
Kamis, 24 Juli 2025 | 19:08 WIB
Di Balik Bentrok FPI di Pemalang: Saat Polemik Nasab Ba'Alawi Tumpah ke Jalan
Bentrok FPI dan PWI-LS di Pemalang, Jawa Tengah

PWI-LS merupakan ormas yang vokal menentang dan meragukan klaim bahwa klan Ba'Alawi atau kelompok marga habaib dari Yaman, seperti Shihab, Assegaf, Alatas, dll adalah keturunan langsung Nabi Muhammad SAW.

Mereka menganggap klaim ini perlu diuji ulang secara ilmiah dan historis. Penolakan terhadap tabligh akbar yang diisi oleh Habib Rizieq Shihab, yang merupakan seorang habib dari klan Ba'Alawi, adalah manifestasi dari sikap ideologis mereka.

Di sisi lain, FPI dan para pendukungnya memandang para habaib sebagai zuriah (keturunan) Nabi yang harus dihormati dan dimuliakan.

Penolakan dan upaya pembubaran pengajian yang diisi oleh seorang habib dianggap sebagai bentuk penghinaan dan serangan terhadap ulama.

Perbedaan pandangan yang fundamental inilah yang menciptakan jurang pemisah dan menyulut api permusuhan di tingkat akar rumput.

Perdebatan yang seharusnya berada di ranah diskusi keilmuan dan dialog yang sehat, tumpah ke jalan dan mengancam kerukunan sosial.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak, baik tokoh agama, pimpinan ormas, maupun masyarakat umum, akan pentingnya mengedepankan kepala dingin, dialog, dan saling menahan diri.

Kekerasan tidak akan pernah menjadi solusi untuk menyelesaikan perbedaan keyakinan atau pandangan sejarah.

Bagaimana menurut Anda?

Baca Juga: 5 Momen Mencekam Bentrok FPI di Pemalang: Dari Teriakan Takbir Hingga Hujan Batu

Apakah penggunaan kekuatan massa untuk menyuarakan penolakan dapat dibenarkan?

Atau haruskah semua pihak kembali ke meja dialog untuk menyelesaikan perbedaan?

Sampaikan pendapat Anda di kolom komentar di bawah ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI