Mengenal Gus Abbas: Keturunan Sunan Gunung Jati di Balik Perlawanan Terhadap FPI

Tasmalinda Suara.Com
Kamis, 24 Juli 2025 | 22:00 WIB
Mengenal Gus Abbas: Keturunan Sunan Gunung Jati di Balik Perlawanan Terhadap FPI
Gus Abbas

Suara.com - Di tengah kobaran api konflik antara Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah  atau PWI-LS dan Front Persaudaraan Islam (FPI) di Pemalang, satu nama mencuat sebagai motor penggerak perlawanan yakni KH Abbas Billy Yachsy, atau yang akrab disapa Gus Abbas.

Sosoknya yang tegas dan berani menantang narasi nasab Ba'Alawi yang selama ini dianggap mapan, memicu pertanyaan besar di kalangan publik terutama kalangan anak muda.

Siapakah sebenarnya Gus Abbas? Mengapa seorang kiai dari Cirebon bisa menjadi figur sentral dalam sebuah isu yang begitu sensitif dan berujung pada bentrokan fisik?

Jawabannya terletak pada garis keturunan, visi keagamaan, dan keberaniannya yang tak main-main.

Gus Abbas bukanlah figur yang muncul tiba-tiba.

Ia adalah cucu dari KH Abdullah Abbas, seorang ulama legendaris dan pahlawan nasional dari Pondok Pesantren Buntet, Cirebon.

Lebih dari itu, jika ditelusuri silsilahnya, Gus Abbas merupakan keturunan langsung dari Syekh Syarif Hidayatullah, atau yang lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati, salah satu dari sembilan wali penyebar Islam di tanah Jawa (Walisongo).

Garis keturunan inilah yang menjadi salah satu fondasi legitimasi gerakannya.

Ia memposisikan dirinya bukan sekadar sebagai penentang, melainkan sebagai pewaris sah ajaran Walisongo yang merasa terpanggil untuk meluruskan apa yang ia anggap sebagai penyimpangan.

Baca Juga: Siapa Dalang Penyerangan di Ceramah Habib Rizieq? 5 Orang Terluka Sajam, Ini Tuntutan HRS

Baginya, ajaran Walisongo yang egaliter dan menyatu dengan budaya Nusantara terancam oleh "doktrin-doktrin yang tidak benar".

Dalam sebuah kesempatan, Gus Abbas secara vokal menyuarakan keresahannya terkait apa yang ia sebut sebagai ancaman terhadap nasionalisme.

Keresahan Gus Abbas tidak berhenti di ruang diskusi. Ia mewujudkannya dalam sebuah gerakan konkret dengan mendirikan dan memimpin PWI-LS.

Ormas yang dideklarasikan pada Oktober 2023 ini menjadi kendaraan perjuangannya untuk secara terbuka menentang klaim nasab Ba'Alawi.

Langkah-langkah yang diambil Gus Abbas bersama PWI-LS terbilang berani dan kontroversial:

Bagi para pengikutnya, Gus Abbas adalah seorang panglima yang gagah berani, seorang "cicit" Sunan Gunung Jati yang bangkit untuk menjaga warisan leluhurnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI