Suara.com - Acara tabligh akbar yang diisi oleh Habib Rizieq Shihab di Pemalang, Jawa Tengah, berakhir dengan bentrok berdarah pada Rabu (23/7/2025) malam. Insiden ini menyisakan sejumlah fakta panas yang penuh kejanggalan dan ironi, mulai dari kesepakatan damai yang dilanggar hingga tudingan adanya 'jebakan'.
Berikut adalah 5 fakta mencekam di balik bentrokan berdarah yang kini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian:
1. 'Perang' Berdarah: 15 Orang Terkapar, Polisi Ikut Jadi Korban
Bentrokan ini bukan sekadar kericuhan biasa. Kapolres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo, mengonfirmasi bahwa total ada 15 orang yang menjadi korban luka. Yang lebih mengkhawatirkan, empat di antaranya adalah anggota polisi yang sedang bertugas mengamankan lokasi.
“Dua personel dirujuk ke RS Siaga Medika dan dua lainnya mendapatkan perawatan dari Dokkes Polres Pemalang,” kata Eko kepada wartawan, Kamis (24/7/2025). Korban lainnya berasal dari kubu PWI-LS sebanyak sembilan orang dan dari FPI sebanyak dua orang.
2. Ironi Maut: Seminggu Sebelumnya Sudah Teken Kesepakatan Damai
Fakta paling ironis dari insiden ini adalah adanya kesepakatan damai yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak, FPI dan PWI-LS, seminggu sebelum kejadian. Kapolres Pemalang membenarkan bahwa dalam rapat koordinasi pada 16 Juli 2025, kedua ormas telah berkomitmen untuk menjaga keamanan dan tidak mengerahkan massa. Namun, kesepakatan di atas kertas itu seolah tak berarti di lapangan.
3. Tudingan 'Jebakan Polisi' dari FPI
Kubu FPI melontarkan tudingan serius terhadap aparat kepolisian. Menurut Sekretaris Bantuan Hukum FPI, Aziz Yanuar, polisi di lokasi justru mengarahkan rombongan Habib Rizieq untuk melewati jalur belakang panggung, yang ternyata sudah dikuasai oleh massa PWI-LS yang menunggu untuk mengadang.
Baca Juga: Kutuk Keras Bentrokan Berdarah FPI Vs PWI-LS di Pemalang, GP Ansor Tawarkan Diri Jadi Juru Damai!
“Rombongan IB HRS waktu mau masuk lokasi tabligh akbar diarahkan polisi lewat jalur belakang panggung. Tapi tim pengawalan beliau menolak karena jalur depan panggung sudah disterilkan panitia dan warga,” kata Aziz.
“Ada apa polisi mengarahkan ke jalur itu? Apa mereka tidak tahu ada kelompok yang menunggu atau memang hendak pasang jebakan?," sambungnya.
4. Kesaksian Warga: Horor 15 Menit 'Massa Putih Kejar Massa Hitam'
Seorang saksi mata di lokasi menceritakan detik-detik mencekam saat suasana damai pengajian berubah menjadi arena kejar-kejaran. Ia menggambarkan bagaimana dua kelompok massa yang berbeda warna pakaian saling serang.
"Banyak FPI mungkin ya, bajunya putih-putih mengejar orang-orang yang baju hitam katanya kubu PWI. Kejadiannya sekitar 15 menitan," katanya.
5. Mabes Polri Buka Suara: Sudah Lakukan Langkah Preventif
Menanggapi tudingan miring dari FPI, Mabes Polri akhirnya buka suara. Karopenmas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa pihak kepolisian telah melakukan langkah-langkah pencegahan sebelum acara berlangsung.
“Polres Pemalang telah melakukan langkah-langkah preemtif dan preventif bersama stakeholder untuk menjaga kondusivitas wilayah serta keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Saat ini, kasus masih dalam proses pendalaman,” kata Wisnu, Kamis, 24 Juli 2025.