Senada dengan itu, Tamara Gondo melihat program ini sebagai langkah konkret untuk melahirkan pemimpin berintegritas dan berempati.
“Legacy sejati adalah ketika kita menanamkan nilai di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Dinaungi Yayasan Profesional, Bukan Program Musiman
Untuk menjamin keberlanjutan dan profesionalisme, Saraswati Fellowship bernaung di bawah Yayasan Shakti Sundari Bhakti (Shandri Foundation).
Struktur ini menunjukkan bahwa program tersebut bukan sekadar proyek musiman, melainkan sebuah gerakan jangka panjang.
Rahayu Saraswati menjabat sebagai Pembina Yayasan, sementara posisi Ketua dipercayakan kepada Andika Deni Prasetya, yang juga dikenal sebagai CEO platform edutech Rakamin.
Andika menegaskan keunikan program ini.
“Ilmu yang akan dibagikan dalam program ini bukanlah sesuatu yang bisa kita temukan di Google. Karena yang kita bahas bukan sekadar teori, melainkan praktik yang nyata dari pengalaman Kak Sara, Bu Shinta, Bu Tamara, Pak Bambang dan para mentor lainnya,” jelasnya.
Program angkatan pertama akan berlangsung intensif selama tiga bulan, dari Agustus hingga Oktober 2025, mencakup sesi mentorship eksklusif, proyek kepemimpinan, dan dukungan karier.
Baca Juga: Keponakan Prabowo Rebut Kursi Ketua KNPI? Manuver Politik di Balik Wacana Kementerian Pemuda!
Ini adalah sebuah investasi serius untuk melahirkan generasi baru pemimpin perempuan Indonesia yang siap mengubah peta permainan.