Saraswati Fellowship Lahir! Siapkan Pemimpin Perempuan Masa Depan

Bernadette Sariyem Suara.Com
Jum'at, 25 Juli 2025 | 19:38 WIB
Saraswati Fellowship Lahir! Siapkan Pemimpin Perempuan Masa Depan
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Politikus yang juga aktivis perempuan, meluncurkan Saraswati Fellowship, di Ganara Art Space, Jakarta, Kamis (24/7/2025), untuk mendorong maju kaum perempuan sebagai pemimpin di banyak bidang. [dokumentasi]

Suara.com - Politikus yang juga aktivis perempuan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, meluncurkan Saraswati Fellowship, untuk mendorong agar kaum perempuan mampu tampil sebagai pemimpin.

Menjawab keresahan atas minimnya ruang tempa bagi calon pemimpin perempuan, sebuah inisiatif ambisius yang didukung nama-nama besar di dunia bisnis dan aktivisme resmi diluncurkan.

Saraswati Fellowship, sebuah program mentorship kepemimpinan perempuan, diperkenalkan kepada publik pada Kamis (24/7/2025), dengan komitmen membangun ekosistem pendampingan jangka panjang yang inklusif.

Program ini bukan sekadar pelatihan biasa. Ia dirancang sebagai "kawah candradimuka" untuk perempuan muda potensial yang kerap terhalang akses setara terhadap mentor, sumber daya, dan jejaring strategis.

Dalam acara peluncuran yang digelar di Ganara Art Space, Jakarta, Sara, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa program ini lahir dari keprihatinan mendalam.

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Politikus yang juga aktivis perempuan, meluncurkan Saraswati Fellowship, di Ganara Art Space, Jakarta, Kamis (24/7/2025), untuk mendorong maju kaum perempuan sebagai pemimpin di banyak bidang. [dokumentasi]
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Politikus yang juga aktivis perempuan, meluncurkan Saraswati Fellowship, di Ganara Art Space, Jakarta, Kamis (24/7/2025), untuk mendorong maju kaum perempuan sebagai pemimpin di banyak bidang. [dokumentasi]

Ia melihat banyak talenta perempuan berkualitas yang kandas karena tak dibekali kemampuan navigasi yang mumpuni di dunia kepemimpinan yang kompleks.

“Saraswati Fellowship awalnya lahir dari keresahan dan keprihatinan saya secara pribadi tentang minimnya pemberian bekal nyata untuk kepemimpinan perempuan. Banyak teman perempuan yang sangat berkualitas tapi belum tentu memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk mengarungi perpolitikan kepemimpinan di bidangnya,” jelas Sara.

Ia menegaskan, tujuannya bukan hanya mencetak pemimpin yang cakap secara teknis, melainkan juga yang memiliki fondasi nilai yang kuat dan keberanian untuk menginspirasi.

“Di sinilah terjadi women support women and men support women karena when women rise, nations rise,” kata Sara dengan antusias.

Baca Juga: Keponakan Prabowo Rebut Kursi Ketua KNPI? Manuver Politik di Balik Wacana Kementerian Pemuda!

Parade Mentor Bintang Lima: Dari Bos APINDO hingga Pengusaha Andal

Keseriusan Saraswati Fellowship tercermin dari jajaran "Super Mentor" yang digandeng langsung oleh Sara.

Mereka adalah para tokoh berpengalaman yang akan mendampingi peserta secara intensif, memastikan transfer ilmu dan pengalaman berjalan maksimal.

Para mentor yang hadir dalam peluncuran antara lain Shinta Kamdani, CEO Sintesa Group yang juga merupakan Ketua Umum APINDO; Tamara Gondo, Co-Founder Liberty Society yang juga Runner-Up Ketiga Miss Indonesia 2019; dan Bambang C. Susilo, Co-Founder The Union Project dan mantan Direktur Utama perusahaan Tbk.

Shinta Kamdani menyambut baik inisiatif ini, menekankan pentingnya membangun ekosistem pendukung untuk memperkuat nilai (value) para calon pemimpin.

“Perempuan muda membutuhkan ekosistem pendukung. Pada program ini kita akan memperkuat value dari para perempuan yang akan menjadi pemimpin masa depan. Kita akan membekali mereka dengan 4 nilai, yaitu strong positioning, clarity, uniqueness, relevance, dan memorability,” ujar Shinta.

Senada dengan itu, Tamara Gondo melihat program ini sebagai langkah konkret untuk melahirkan pemimpin berintegritas dan berempati.

Legacy sejati adalah ketika kita menanamkan nilai di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Dinaungi Yayasan Profesional, Bukan Program Musiman

Untuk menjamin keberlanjutan dan profesionalisme, Saraswati Fellowship bernaung di bawah Yayasan Shakti Sundari Bhakti (Shandri Foundation).

Struktur ini menunjukkan bahwa program tersebut bukan sekadar proyek musiman, melainkan sebuah gerakan jangka panjang.

Rahayu Saraswati menjabat sebagai Pembina Yayasan, sementara posisi Ketua dipercayakan kepada Andika Deni Prasetya, yang juga dikenal sebagai CEO platform edutech Rakamin.

Andika menegaskan keunikan program ini.

“Ilmu yang akan dibagikan dalam program ini bukanlah sesuatu yang bisa kita temukan di Google. Karena yang kita bahas bukan sekadar teori, melainkan praktik yang nyata dari pengalaman Kak Sara, Bu Shinta, Bu Tamara, Pak Bambang dan para mentor lainnya,” jelasnya.

Program angkatan pertama akan berlangsung intensif selama tiga bulan, dari Agustus hingga Oktober 2025, mencakup sesi mentorship eksklusif, proyek kepemimpinan, dan dukungan karier.

Ini adalah sebuah investasi serius untuk melahirkan generasi baru pemimpin perempuan Indonesia yang siap mengubah peta permainan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI