Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pengalaman pahit yang menyentuh ranah personal sekaligus hukum. Niat baiknya untuk bersilaturahmi atau sowan ke dosen pembimbingnya semasa kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) justru berbuah laporan polisi atas tuduhan pembohongan publik.
Kisah ini dibagikan Jokowi di hadapan teman-teman seangkatannya saat menghadiri acara reuni di almamaternya, Fakultas Kehutanan UGM, Sabtu (26/7/2025).
Dengan nada heran, ia menceritakan kronologi bagaimana penghormatannya kepada sang guru, Ir. Kasmudjo, malah dipelintir menjadi sebuah masalah hukum.
"Begitu saya sowan ke Pak Insinyur Kasmudjo. Saya sampaikan Pak Insinyur Kasmudjo itu dosen pembimbing saya. Memang dosen pembimbing saya? Saya malah diadukan ke polisi. Katanya pembohongan publik, lha wong dosen-dosen saya kok," kata Jokowi.
Tudingan tersebut seolah menafikan hubungan erat yang telah terjalin antara dirinya dengan sang dosen, bahkan jauh setelah ia lulus dan menyandang gelar insinyur kehutanan.
Bukan Sekadar Dosen Pembimbing

Bagi Jokowi, Ir. Kasmudjo bukan hanya figur akademis yang membimbingnya menyelesaikan tugas akhir. Hubungan mereka, menurutnya, berlanjut ke ranah profesional di mana sang dosen menjadi mentornya saat ia merintis usaha di industri kayu.
Jokowi mengenang bagaimana Kasmudjo tak segan turun gunung untuk membantunya mengatasi berbagai persoalan teknis di pabrik miliknya.
"Dosen pembimbing saya betul dan setelah lulus sekolah, Pak Insinyur Kasmudjo itu masih datang ke pabrik saya 4 kali seinget saya," ungkap Jokowi, mencoba meyakinkan publik tentang kedekatan mereka.
Baca Juga: Dokter Tifa Sindir Jokowi Hadiri Reuni UGM: Kasihan Banyak Orang Harus Tanggung Dosa Jariyah
Kunjungan Kasmudjo bukan sekadar basa-basi, melainkan untuk memberikan solusi konkret atas masalah produksi yang dihadapi Jokowi sebagai pengusaha pemula. Bantuan teknis ini sangat krusial bagi kelangsungan bisnisnya kala itu.
"Saya ada masalah dengan pengeringan oven kayu. Saya ada masalah dengan insect [serangga] yang ada di kayu. Kemudian saya ada masalah dengan finishing," tuturnya merinci.
Bantuan dari Kasmudjo sangat berarti. "Beliau mau mentori bagian produksi di pabrik yang saya miliki," imbuhnya.
Fakta-fakta inilah yang membuat Jokowi tak habis pikir mengapa pengakuannya tentang jasa besar seorang dosen justru dibalas dengan tuduhan serius dan laporan ke pihak berwajib.
Ia menegaskan akan terus mengakui peran penting Kasmudjo dalam perjalanan hidupnya, baik di dunia akademik maupun profesional.
"Loh kok nggak boleh? Katanya bukan dosen pembimbing, dosen pembimbing. Kalau saya sampai kapan pun akan menyampaikan Pak Insinyur Kasmudjo itu dosen pembimbing saya. Karena memang dosen pembimbing saya," tegas Jokowi dengan nada suara yang meninggi.