Lebih dari Sekadar Musik: Inilah Aturan dan Etika di Arena Battle Sound Horeg

Tasmalinda Suara.Com
Sabtu, 26 Juli 2025 | 22:01 WIB
Lebih dari Sekadar Musik: Inilah Aturan dan Etika di Arena Battle Sound Horeg
Sound Horeg [Google AI]

Suara.com - Bagi orang awam, battle sound atau adu kencang sound system mungkin terlihat seperti kekacauan yang memekakkan telinga: dua kubu saling berlomba memutar musik sekeras mungkin.

Namun, di balik gemuruh bass yang mampu menggetarkan tulang rusuk itu, terdapat sebuah dunia dengan aturan, etika, dan kode kehormatan yang tak tertulis.

Ini bukanlah sekadar adu volume, melainkan sebuah seni perang audio yang kompleks.

Selamat datang di arena battle sound, di mana para "gladiator audio" tidak hanya bertarung dengan desibel, tetapi juga dengan karakter, kejernihan, dan kehormatan.

Mengabaikan kode etik ini bisa berarti kehilangan respek, bahkan lebih buruk daripada sekadar kalah bertanding. Mari kita selami aturan main di dalam subkultur yang solid ini.

Lupakan bayangan dua sound system menyala bersamaan.

Pertarungan sesungguhnya jauh lebih terstruktur dan elegan, layaknya sebuah duel.

Pertarungan berjalan secara bergiliran. Dipandu oleh MC atau panitia, sound A akan memainkan satu lagu atau segmen musik selama durasi tertentu (misalnya 3-5 menit).

Setelah selesai, sound B akan "menjawab" dengan lagunya. Proses ini terus berlanjut dalam beberapa ronde.

Baca Juga: Bukan Cuma Edi Sound: Ini 5 Sultan Horeg yang Getarkan Panggung Audio Lokal

Ronde Berdasarkan Genre: Seringkali, ronde dibagi berdasarkan genre untuk menguji fleksibilitas sound system. Ada ronde "slow bass" untuk menguji bass rendah yang dalam (gler), ronde DJ untuk menguji hentakan (jedug), hingga ronde dangdut atau campursari untuk menguji kejernihan vokal (clarity).

Inilah inti dari pertarungan yang sesungguhnya. Melanggarnya dianggap tidak sportif dan bisa membuat sebuah tim kehilangan muka di hadapan komunitas.

Dilarang Merusak Lagu Lawan

Ini adalah dosa terbesar di arena battle sound. "Ngerusak" berarti menyalakan musik Anda saat lawan masih berada di tengah gilirannya.

Tindakan ini dianggap sangat tidak sopan, layaknya memotong pembicaraan orang lain secara kasar. Ini menunjukkan kepanikan dan ketiadaan rasa hormat.

Tim yang disegani akan menunggu lawannya benar-benar selesai sebelum memulai gilirannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI