Edi Sound Viral, Ternyata Inilah Para Legenda yang Populerkan Sound Horeg

Eko Faizin Suara.Com
Selasa, 29 Juli 2025 | 07:18 WIB
Edi Sound Viral, Ternyata Inilah Para Legenda yang Populerkan Sound Horeg
Edi Sound Viral, Ternyata Inilah Para Legenda yang Populerkan Sound Horeg [Google AI Studio]

Suara.com - Ketika berbicara tentang fenomena sound horeg, satu nama langsung melintas di benak warganet adalah sosok Edi Sound atau Memed Potensio.

Dengan julukan kehormatan "Thomas Alva Edi Sound," ia dianggap sebagai ikon utama di balik dentuman bass yang mampu menggetarkan kampung.

Namun, memusatkan seluruh kredit pada Edi Sound sama saja dengan melewatkan sebuah cerita besar yang jauh lebih kaya.

Faktanya, sound horeg bukanlah hasil karya satu orang, melainkan sebuah mahakarya kolektif yang lahir dari rahim komunitas audio di Jawa Timur.

Edi dan grupnya, Brewog Audio, adalah popularisator ulung, tetapi di balik mereka ada para perintis dan legenda lain yang turut membangun fondasi budaya ini.

Lantas siapa saja para legenda sound horeg itu?

1. Faskho Sengox: Sang Legenda "Mbahe" Sound Horeg dari Blitar

Jauh sebelum sound horeg viral dan sebelum Brewog Audio mendominasi panggung, nama Faskho Sengox sudah lebih dulu menggema di Blitar.

Didirikan oleh Syaiful Aziz, yang akrab disapa Mbah Ngox, Faskho Sengox disebut-sebut sebagai "Mbahe" (kakek buyut) sound horeg karena telah eksis sejak era 1990-an.

Baca Juga: Bukan Edi Sound, Inilah Penemu Sebenarnya Fenomena Sound Horeg

Perjalanan Mbah Ngox dimulai dengan sangat sederhana.

"Saya menjalankan ini selama sekitar 4 tahun, sejak saya masih sekolah di MTs, sewaannya hanya Rp1.100 pada tahun 1985-an," ungkapnya.

Dari awalnya menyewakan speaker untuk acara pengajian dengan sepeda ontel, Faskho Sengox bertransformasi menjadi salah satu pionir yang diperhitungkan dalam setiap ajang battle sound di Jawa Timur.

Karakter suara mereka yang khas dan stabil dianggap sebagai representasi "rasa" horeg klasik.

2. Riswanda Audio: The Radiator King of Malang

Jika Blitar punya Faskho Sengox, maka Malang punya Riswanda Mahardika dari Mahardhika Pro Audio, atau yang lebih dikenal sebagai Riswanda Audio.

Dijuluki "The Radiator King of Malang," Riswanda dikenal sebagai salah satu inovator kunci dalam teknologi sound horeg.

Riswanda dan timnya dikenal karena riset dan pengembangan yang mendalam untuk menghasilkan audio berkualitas premium.

Kehadirannya di berbagai acara selalu dinanti, membuktikan bahwa ia bukan sekadar pemain, melainkan seorang 'profesor' di kancah sound system Malang yang menjadi rujukan bagi banyak pegiat audio lainnya.

3. BJ Hunter: Pemburu Horeg dari Blitar

Selain Faskho Sengox, Blitar juga melahirkan legenda lain bernama BJ Hunter.[5] Bersama Faskho, BJ Hunter menjadi salah satu kelompok yang menginisiasi kemunculan berbagai sound horeg di Blitar dan sekitarnya.

Mereka adalah pemain penting dalam kultur battle sound, di mana adu gengsi, teknologi, dan kualitas audio menjadi tontonan utama.

Nama BJ Hunter selalu identik dengan kekuatan dan kesiapan tempur di setiap karnaval, bahkan getarannya dilaporkan pernah memecahkan kaca saat persiapan acara.

Peran Komunitas, Penemu yang Sebenarnya

Pada akhirnya, para tokoh di atas adalah representasi dari sebuah gerakan yang lebih besar. Penemu sound horeg yang sesungguhnya adalah semangat kolektif para teknisi dan komunitas audio di Jawa Timur.

Dari garasi-garasi rumah, bengkel audio rumahan, hingga forum-forum lokal, mereka saling berbagi ilmu, bereksperimen dengan rakitan amplifier dan speaker, hingga melahirkan sebuah ekosistem hiburan yang mandiri.

Jadi, sementara Edi Sound adalah wajah yang mempopulerkan fenomena ini ke level nasional, jangan lupakan para legenda seperti Faskho Sengox, Riswanda Audio, dan BJ Hunter.

Merekalah, bersama ratusan komunitas lainnya, pilar-pilar sejati yang membangun megahnya panggung sound horeg Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI