Suara.com - Nama Edi Sound menjadi perbincangan publik seiring dengan pro kontra fenomena sound horeg. Sosoknya viral hingga ia dijuluki Thomas Alva Edi Sound.
Julukan tersebut merukan plesetan jenius dari penemu legendaris yang disematkan oleh netizen kepada Edi Sound.
Pria dengan nama asli Edi Purnomo alias Memed Potensio ini identik dengan ekspresi datarnya yang khas saat mengoperasikan konsol audio raksasa, seolah tak terpengaruh oleh dentuman bass ekstrem di sekelilingnya.
Julukan Thomas Alva Edi Sound bukan tanpa alasan, Edi dianggap sebagai maestro di balik getaran sound horeg yang mampu membuat tanah bergetar dan menjadi candu baru di berbagai acara komunitas.
Namun, banyak yang penasaran, berapa sih penghasilan Edi Sound, peracik sound horeg sekali tampil?
Siapa Sebenarnya Edi Sound?
Sebelum membongkar potensi cuannya, penting untuk tahu siapa sebenarnya Edi Sound. Ia adalah seorang teknisi dan operator audio profesional yang tergabung dalam Brewog Audio, salah satu penyedia jasa sound system ternama asal Blitar, Jawa Timur.
Meski dijuluki "penemu sound horeg", Edi sendiri dalam beberapa kesempatan menanggapi julukan itu dengan santai dan menganggapnya hanya sebagai hiburan parodi dari warganet.
Faktanya, fenomena sound horeg adalah sebuah mahakarya kolektif dari komunitas audio di Jawa Timur, dan Edi Sound bersama Brewog Audio adalah salah satu popularisator utamanya.
Baca Juga: Harga Sewa Sound Horeg Terbaru 2025, Bisa Tembus Puluhan Juta per Malam
"Kalau risih sih enggak, kita menghadapi dengan senang aja buat hiburan. Cuma parodi juga, tidak dibikin susah dibuat happy aja," ujar Edi menanggapi julukannya belum lama ini.
Bongkar Tarif Sound Horeg?
Meskipun penghasilan pribadi Edi Sound tentu bersifat rahasia, publik bisa mendapatkan gambaran dari tarif sewa sound system yang dioperasikannya.
Angkanya benar-benar fantastis dan bervariasi tergantung skala acara. Berdasarkan berbagai sumber, berikut adalah estimasi tarif sewa sound horeg di pasaran:
Untuk acara hajatan atau karnaval biasa, tarif sewa bisa berkisar antara Rp10 juta hingga Rp50 juta per acara.
Jika menggunakan paket yang lebih besar, misalnya dengan 16 subwoofer lengkap dengan pencahayaan panggung, tarifnya bisa meroket hingga Rp70 juta per malam.
Untuk acara adu gengsi atau battle sound system, biaya sewanya bisa menyentuh angka yang tidak main-main, yaitu antara Rp500 juta hingga Rp1 miliar per acara.
Perlu dicatat, angka tersebut adalah biaya sewa keseluruhan sistem. Namun, sebagai operator utama dari salah satu grup audio paling populer, bisa dipastikan bayaran yang diterima Edi Sound sangatlah signifikan.
Ditambah lagi, popularitasnya di media sosial (akun TikTok dan YouTube-nya memiliki ratusan ribu pengikut) membuka keran penghasilan lain dari endorsement dan AdSense.
Hiburan Viral Penuh Kontroversi
Di balik hingar bingar dan pundi-pundi rupiah, fenomena sound horeg juga menuai kontroversi.
Suaranya yang kelewat batas sering dianggap sebagai gangguan, bahkan dilaporkan dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan.
MUI Jawa Timur bahkan sempat mengeluarkan fatwa haram untuk penggunaan sound horeg yang berlebihan dan mengganggu ketertiban umum.
Menanggapi hal ini, Edi Sound menunjukkan sikap profesionalnya. Baginya, ini adalah cara mencari nafkah, dan ia beserta timnya akan selalu patuh pada aturan yang berlaku.