Suara.com - Muncul nama Farah dalam kasus Arya Daru Pangayunan. Siapa dia?
Pertanyaan tentang Farah dan dugaan keterlibatannya dalam kasus Diplomat Kemlu Arya Daru ini membuat polisi gelagapan menjawab.
Momen tersebut dibongkar oleh Koordinator Indonesia Crime Analyst Forum, Mustofa Nahrawardaya dalam wawancara yang videonya tayang di YouTube tvOneNews.
"Waktu jumpa pers ada tanya jawab dengan wartawan. Ada satu pertanyaan yang polisi gelagapan menjawab, dan tidak siap, (yakni pertanyaan) Farah itu hubungannnya apa dengan korban?" ujar analis kriminal ini.
"Oh privat, enggak boleh kami sampaikan," kata Mustofa menirukan jawaban polisi.
Rupanya jawaban pihak kepolisian tersebut justru memicu kecurigaan. Bahkan muncul isu liar bahwa Farah diduga memiliki hubungan dekat dengan korban.
"Mohon maaf, tidak mengurangi rasa hormat kami dengan keluarga, tapi ini menganalisa, beredar isu yang berkembang di kru wartawan, saya juga salah satu di dalamnya, bahwa ini terkait dengan asmara," sambung Mustofa.
Analis Curiga Ada yang Memandu Tindak Tanduk Arya Daru Diplomat Kemlu yang Berujung Kematian
Polisi menyebut Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan bunuh diri. Namun Analis Kriminal curiga ada yang memandu Arya.
Awalnya Koordinator Indonesia Crime Analyst Forum Mustofa Nahrawardaya mengatakan, cara mengungkap motif kasus ini adalah dengan mencari dan menemukan handphone utama Arya Daru yang dipakai sehari-hari.
Baca Juga: Susno Duadji: HP Arya Daru yang Hilang Bukan Halangan untuk Mengungkap Kasus Ini
"Satu-satunya cara adalah dengan menemukan handphone utama," katanya dikutip dari YouTube tvOneNews, Rabu, 30 Juli 2025.
Analis Kriminal ini kemudian menduga ada yang menyuruh Diplomat Kemlu Arya Daru untuk melakukan berbagai kegiatan yang berujung pada kematian.
"Kemungkinan bisa saja ke lantai 12 terus kembali ke kosan dan seterusnya itu kemungkinan, dugaan saya ini, bukan keinginan sendiri tapi ada yang memandu," kata Mustofa.
"Mohon dipelajari kalau berarti ada pihak lain yang belum ketemu," lanjutnya.
Disclaimer: Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Jika Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567.