SBY Sebut 24 Juta Masyarakat Indonesia Masih Miskin, tapi Miliarder Pergi ke Luar Angkasa

Rabu, 30 Juli 2025 | 15:51 WIB
SBY Sebut 24 Juta Masyarakat Indonesia Masih Miskin, tapi Miliarder Pergi ke Luar Angkasa
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung soal isu kemiskinan di Indonesia.[Dok. Antara]

Suara.com - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung soal isu kemiskinan di Indonesia. Hal ini dikarenakan, kemiskinan masih terjadi di negara kawasan ASEAN.

Adapun, dia menyebutkan bahwa 24 juta masyarakat Indonesia masih miskin. Hal ini merupakan tantangan sosial yang harus dihadapi oleh Indonesia.

"Di ASEAN sendiri, ada 88,3 juta jiwa masih tergolong miskin. Di Indonesia, sekitar 24 juta orang hidup dalam kemiskinan. Ini bukan sekedar tantangan sosial ekonomi," katanya di acara Menara Bank Mega, Rabu (30/7/2025).

SBY kemudian membeberkan bahwa tentang tingginya ketimpangan dunia di tengah kemajuan teknologi dan modernisasi yang menyebabkan kemiskinan masih tinggi di dunia.

Salah satunya, banyak miliarder yang sering pergi ke luar angkasa.

"Ini adalah krisis keadilan global. Di satu sisi, kita melihat miliarder berlomba-lomba pergi ke ruang angkasa. Di sisi lain, jutaan manusia masih berjuang untuk bisa makan sehari-harinya," katanya.

Untuk itu, agar setiap negara menyelesaikan masalah kemiskinan termasuk Indonesia. Salah satunya adalah meningkatkan pendidikan dan program ekonomi yang dibutuhkan rakyat.

Ilustrasi kemiskinan ekstrem. [Ist]
Ilustrasi kemiskinan ekstrem di Indonesia. [Ist]

"Tapi jika ditangani dengan baik, melalui ekonomi yang inklusif, pacat yang lebih adil,pendidikan dan akses digital yang merata,maka kita bisa mengubahnya menjadi kekuatan baru dalam peradaban kita," katanya.

Dia pun menambahkan Indonesia sendiri menempati posisi penting. Apalagi, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sudah meningkat.

Baca Juga: Profil Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti yang Jadi Sorotan Soal Beda Data Kemiskinan

"GDP kita sekarang sebesar 1,4 triliun dolar AS. Kawasan ASEAN, ASEAN 10, dengan manusia 700 juta, menyumbang sekitar 4 triliun dolar AS," jelasnya.

SBY pun juga mengingatkan agar bahaya kondisi perubahan cuaca yang bisa memberikan masalah pada krisisi ekonomi. Apalagi, suhu bumi telah meningkat 1,1 derajat celcius dibandingkan era praindustri dulu.

"Jika kita gagal mengatasi ini, bukannya satu bangsa atau satu wilayah yang akan terdampak. Seluruh umat manusia akan menghadapi bencana sistemik, kekeringan panjang, kenaikan air laut, krisis pangan, dan migrasi besar-besaran. Inilah tantangan yang global terjadi dalam skala seperti ini," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI