Ratusan Anak Mundur dari Sekolah Rakyat, Alasan di Baliknya Bikin Terenyuh

Kamis, 31 Juli 2025 | 18:57 WIB
Ratusan Anak Mundur dari Sekolah Rakyat, Alasan di Baliknya Bikin Terenyuh
Ilustrasi siswa sekolah rakyat. [ANTARA FOTO/Fauzan]

Suara.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan ada ratusan anak yang mengundurkan diri atau batal menjadi siswa Sekolah Rakyat.

Jumlahnya mencapai 115 anak atau setara 1,4 persen dari total siswa Sekolah Rakyat seluruh Indonesia.

Dia memastikan kalau sebagian besar posisi siswa yang mengundurkan diri itu kini telah digantikan oleh calon siswa lain yang dinilai memenuhi syarat.

"Sebanyak 115 siswa atau 1,4 persen batal menjadi siswa sekolah rakyat dan telah digantikan oleh calon siswa yang layak. 63 pengganti telah masuk ke sekolah rakyat dan sisanya masih dalam proses," ujar Gus Ipul dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (31/7/2025).

Gus Ipul menuturkan kalau ada beragam alasan yang membuat para siswa memutuskan untuk mengundurkan diri. Sebagian besar ada yang karena memilih sekolah reguler dan merasa lebih nyaman bersekolah di sana.

Ada juga yang merasa keberatan tinggal di asrama karena berbagai aturan yang berlaku.

"Yang terakhir mereka umumnya merasa tidak bisa jauh dari orang tua atau keluarga dan sebagian ingin menjaga orang tua yang tinggal di rumah," lanjut Gus Ipul.

Siswa yang mengajukan pengunduran diri itu sebelumnya telah menjalani proses perekrutan sesuai standar dengan kunjungan langsung ke rumahnya dari Dinas Sosial setempat.

Kendati begitu , Gus Ipul menyebutkan kalau pemerintah juga tidak bisa memaksakan keinginan anak-anak tersebut.

Baca Juga: Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri, Menteri Sosial Buka Suara

1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Gedung Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (17/7/2025). [Hiskia/Suarajogja]
Mensos Gus Ipul. [Hiskia/Suarajogja]

"Setelah masuk, mereka menyatakan tidak bersedia dan untuk itu tentu kita hormati, kita hargai karena kita tidak bisa memaksa untuk tetap bisa bersekolah di sekolah rakyat," ucapnya.

Meski demikian, Kementerian Sosial tetap bergerak cepat untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan. Para siswa pengganti berasal dari kelompok sasaran yang sama, yakni anak-anak dari kalangan kelompok ekonomi kelas bawah yang terdaftar dalam desil 1 dan 2 pada Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Berikut rincian siswa Sekolah Rakyat yang mengundurkan diri:

1. Sumatera:

Mengundurkan diri 26 Siswa
Telah digantikan 14 Siswa

2. Jawa:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI