4. Jurus Kemenhub Kaji Ulang untuk Mereduksi Biaya Perjalanan
Menanggapi semua fakta ini, Kemenhub tidak tinggal diam. Mereka kini sedang mempersiapkan sebuah kajian komprehensif untuk menemukan cara menekan biaya perjalanan masyarakat, tidak hanya untuk bekerja, tetapi juga untuk aktivitas lainnya.
"Kita akan pelajari bagaimana kita bisa mereduksi biaya perjalanan dari masyarakat baik itu saat bekerja, belanja, tamasya dan sebagainya," kata Risal.
Langkah ini menjadi harapan baru bagi masyarakat agar ke depan ada kebijakan yang bisa membuat biaya mobilitas menjadi lebih rasional dan terjangkau.
5. Studi Kasus Jakarta Subsidi 'Gila-gilaan' Rp 5,16 Triliun
Untuk memberi gambaran betapa besarnya biaya untuk menjaga agar transportasi publik tetap terjangkau, kita bisa melihat contoh ekstrem dari DKI Jakarta. Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyatakan bahwa 70 persen dari total anggaran mereka habis hanya untuk subsidi.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syaripudin, mengungkapkan angka fantastis di baliknya.
"Memang anggaran kami Rp7,2 triliun. Anggaran paling besar untuk subsidi," katanya.
"Untuk subsidi anggaran yaitu Rp5,16 triliun yang tersebar di Transjakarta, MRT, dan LRT," ujarnya.
Baca Juga: Kasus Korupsi LNG, KPK Tahan Dua Eks Direktur Pertamina
Sisa 30 persen anggarannya digunakan untuk belanja pegawai, modal, dan operasional lainnya. Angka ini menunjukkan betapa mahalnya upaya untuk menekan biaya transportasi di satu kota saja, dan menjadi tantangan besar untuk diterapkan di kota-kota lain.