“Saya nemuin juga 1 keluarga di Majelengka seluruh anaknya nggak sekolah. Saya nemuin anak-anak di alun-alun Majalengka jualan, habis itu datang lagi kakaknya, datang lagi kakaknya, jumlahnya ada 7,” urainya.
“Kemudian saya antar pulang, ibu bapaknya ngontrak. Di rumah ibu bapaknya lagi tidur, ternyata di rumah ada 3 anak lagi dan ibunya lagi hamil lagi yang ke 11. Bayangin rumah tidak punya, anak 11, saya katakan bapak ikut program vasektomi bisa nggak pak. Orang kalau nggak tahu lapangan susah,” sambungnya.
Pengalaman-pengalaman di lapangan tersebut yang membuat Dedi bersikeras memberi edukasi pada bapak-bapak untuk melakukan program vasektomi.
Kontributor : Kanita