Suara.com - Usulan kebijakan Vasektomi yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sering mendapat kritikan keras.
Bahkan, banyak yang tidak sejalan dengan kebijakan program Vasektomi yang dijadikan sebagai syarat memperoleh bantuan sosial (bansos).
Mendengar pernyataan tersebut, Dedi Mulyadi mengkonfirmasi bahwa dirinya tidak memberikan pernyataan soal itu.
“Terima bansos harus Vasektomi itu nggak ada,” ujar Dedi, dikutip dari youtube Deddy Corbuzier, Senin (4/8/25).
“Yang buat media itu bukan saya, pidato lengkapnya ada,” tambahnya.
Melalui podcastnya dengan Deddy Corbuzier, Dedi buka-bukaan soal alasan terbesarnya menggalakkan program Vasektomi.
Dedi mengaku bahwa dirinya sempat menemukan warga yang memiliki anak lebih dari 20 di daerah Purwakarta.
“Jadi ini itu menurut pengalaman saya, pengalaman Ketika sebelum menjadi gubernur, masih jadi Bupati, anggota DPR,” ungkapnya.
“Saya itu nemuin warga anaknya 24 di Purwakarta. Ini 1 ibu 1 bapak, ada di Pleret, kalau nggak salah itu 24,” tambahnya.
Baca Juga: Aktif Pantau Medsos, Dedi Mulyadi Menikmati Dihujat Publik: Asyik juga Dijelekin
Dedi mengaku prihatin, lantaran warga tersebut termasuk masyarakat menengah ke bawah, dimana sang ibu berjualan gorengan sementara suaminya tukang becak.
“Ada di obrolan saya, ada di youtube saya, ibu-ibunya pernah ngobrol sama saya,” ucapnya.
“Si ibunya jualan gorengan, bapaknya narik becak,” sambungnya.
Tak hanya itu, Dedi juga mengaku pernah menemukan keluarga dengan jumlah anak 14 hingga 16.
“Ada lagi 16, 14,” ujar Dedi Mulyadi.
“Ini konteksnya masyarakat menengah ke bawah ya kang?,” tanya Deddy sebagai pemandu dalam podcast tersebut.